Luhut Bantah Tuduhan Terlibat Bisnis PCR, Begini Katanya
JAKARTA – Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan buka suara terkait tudingan bisnis PCR yang dialamatkan kepada dirinya.Luhut mengungkapkan, langkah yang ditempuh bersama beberapa pengusaha adalah upaya kemanusiaan dan tidak pernah ada keuntungan.“Di awal (pandemic) PCR itu Rp5 juta. Hasilnya seminggu baru keluar. Di situ berusaha mencari jalan keluar. Ada yang ke Rochee, dan ke negara lain,” kata Luhut, Rabu (10/11).Dia juga menyayangkan adanya tuduhan mengambil keuntungan. Padahal dia mengklaim sama sekali tidak ada.“Bisa diaudit. Sangat bisa diaudit. Biar jangan ada dusta diantara kita,” tegasnya, seperti dikutip dari wawancara di Kanal Youtube Deddy Corbuzier.“Silakan diaudit. Ada nggak saya terima deviden?” imbuh dia.Saat itu, ada sedikitnya 8 perusahaan yang bekerja sama untuk penanganan covid-19.Termasuk di dalamnya, Adaro, Indika Energy, dan beberapa perusahaan lainnya. Kenapa berbentuk perusahaan?Luhur menjelaskan, bentuknya memang harus lembaga usaha, bukan yayasan. Supaya lembaga ini bisa sustainable dan mandiri.Adapun keuntungan perusahaan, 51 persen kembali disumbangkan untuk keperluan penanganan covid-19.“Mereka nggak mencari untung, nggak cari duit dari sini. Ini peanut (kacang) lah buat mereka,” tegasnya.Mereka bikin itu, beberapa perusahaan membuat satu organisasi karena masalah kemanusiaan. Kemudian saya minta CEO perusahaan untuk ikut bantu dari perusahaan saya.“Saya udah ngerjain, udah nyumbang, di-bully lagi. Jadi lengkaplah penderitaan itu,” ungkapnya.“Kalau mereka mau cari untung, buka saja lab yang banyak. Tapi ini, lab hanya ada 4,” tukas dia.Luhut mengaku, secara pribadi dirinya juga menghubungi teman-teman di Tiongkok, Singapura dan negara lain.Mereka juga banyak yang menyumbang reagent dan banyak hal lain.“Entah berapa puluh miliar sumbangan itu. Semua untuk kemanusiaan. Berapa banyak nyawa yang tertolong,” tukas dia. (yud)
- Baca artikel Jabarekspres.com lainnya di Google News