JAKARTA– Direktur Manajemen Risiko PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI), Faaris Pranawa menyampaikan secara daring pentingnya peran Kemenkeu dan PT SMI dalam upaya perwujudan pembangunan berkelanjutan khususnya dalam rangka mengatasi perubahan iklim (climate change). Hal ini beliau sampaikan pada kegiatan Kemenkeu Mengajar 6 di SMA Global Prestasi, Jakarta, Selasa (09/11/2021).
Kemenkeu, sebagai pihak yang berwenang dalam mengelola APBN mempunyai posisi vital dalam upaya pembangunan berkelanjutan. Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa hal seperti dengan mendorong pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) dan teknologi bersih melalui insentif pajak, mendorong kebijakan pencabutan subsidi BBM, dan memobilisasi sumber pendanaan perubahan iklim lebih optimal.
PT SMI sebagai salah satu Special Mission Vehicle (SMV) di bawah Kemenkeu yang bergerak di bidang pembiayaan, penyiapan dan konsultasi terhadap proyek infrastruktur di Indonesia, pun berperan krusial dalam mendorong pembangunan berkelanjutan. Hal ini diwujudkan melalui konsep pembiayaan berkelanjutan.
Melalui konsep tersebut, PT SMI terus berupaya konsisten melakukan pendanaan terhadap proyek-proyek ramah lingkungan terhadap iklim dan mengakhiri pembiayaan terhadap infrastruktur yang berbasis bahan bakar fosil dengan tingkat intensitas karbon tinggi.
Selain itu, PT SMI juga turut mempromosikan serta bekerja sama dengan Pemerintah Pusat maupun daerah terkait pembangunan yang berkelanjutan.
Namun demikian, di antara peran dan upaya yang diambil, baik oleh Kemenkeu dan PT SMI, Faaris juga menekankan pentingnya upaya konkret pembangunan berkelanjutan yang dilakukan oleh diri sendiri.
Upaya tersebut dapat dimulai dari kegiatan yang sifatnya sederhana, seperti menghemat penggunaan listrik di rumah.
Selain itu, beliau juga berusaha menjaga rutinitas menggunakan sepeda ke kantor.
“Saya mencoba seminggu tiga kali naik sepeda ke kantor. Jadi saya bisa dapat dua hal. Saya mengurangi emisi dengan tidak naik mobil dan yang kedua, saya berolahraga sehingga saya lebih sehat. Intinya, upaya-upaya kita untuk menjaga lingkungan itu sebenarnya bisa bermanfaat pula untuk kita,” jelas Direktur Manajemen Risiko alumni FHUI 1998 ini.