“Kami harus tetap bersinergi dengan pemerintah. Dengan catatan kalau pemerintah berpihak kepada masyarakat kecil, terus harus ada program yang nyata,” katanya.
“Kita selaku sosial control, AMS akan berteriak kalau misalnya kebijakan tersebut merugikan masyarakat kecil. Kita terus menyoroti, infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan yang kita soroti sekarang. Terutama covid ini, karena dampak dari covid-19 sangat besar,” tambahnya.
Pihaknya juga saat ini menyoroti mahalnya harga cabai dan minyak. Dengan itu, kata dia, pemerintah harus bekerja lebih keras terutama dalam masalah pangan.
“Kita turun tangan langsung ke pasar dalam masalah pangan. Kita prihatin dalam masalah cabai, minyak, banyak lah. Mudah-mudahan pemerintah harus bekerja keras dalam mengendalikan masalah pangan,” ucapnya.
Zaenal menyebutkan jika ingin memajukan Kota Bandung harus adanya sinergi dari pemerintah pusat, pemerintah kota, masyarakat dan elemen pemuda.
“Kalau tidak adanya sinergi, ya nonsense juga. Tapi sejauh ini kerjasama AMS dengan Pemkot Bandung saat ini alhamdulillah sangat baik. Sekalipun banyak orang yang memberi rapor merah kepada Wali Kota, namun bagi saya jangan hanya melihat sesuatu dari benar dan salahnya saja,” tegasnya.
“Kita bersinergi, tapi selagi kebijakan kepentingannya untuk kepentingan masyarakat umum, kita dukung. Namun jika di luar itu, kita paling pertama bereaksi,” pungkasnya. (mg2)