JAKARTA – Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, penyelenggaraan Konferensi Regional Pembangunan Industri (Regional Conference on Industrial Development (RCID) ke-2 harus dijadikan momentum untuk kebangkitan industri Asia Pasifik.
Menurutnya, terobosan dalam komitmen percepatan implementasi Industri 4.0 yang inklusif dan berkelanjutan sangat dibutuhkan.
“Visi bersama, semangat kolaborasi, dan langkah kebersamaan, menjadi kunci utama kebangkitan sektor industri di kawasan Asia Pasifik, terutama dalam menghadapi pandemi Covid-19,” kata Airlangga dalam pidato pembukaannya.
Ketika membuka RICD pertama di Bali pada 2018, saat itu ada komitmen Bersama untuk membangun industri di daerah yang dituangkan dalam Agenda Bali Industri 4.0.
‘’Setelah berjalan selama tiga tahun, sepertinya sudah banyak kemajuan dalam implementasi Bali Agenda on Industry 4.0 yang membawa kemajuan,’’kata dia.
Menko Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) mengharapkan the 2nd RCID yang mengambil tema “Unlocking the Potential of Industry 4.0 for Developing Countries” dapat menghasilkan gagasan dan terobosan dalam mempercepat penerapan Industri 4.0, di negara berkembang dan kurang berkembang.
Khususnya dalam aspek partisipasi UMKM pada global value chain (GVC), penguatan sumber daya manusia UMKM, implementasi sirkular ekonomi, dan optimalisasi penggunaan sumber daya alam melalui industri hijau, pada masa pandemi Covid-19 dan seterusnya.
Bagi Indonesia, The 2nd RCID ini, merupakan momentum yang sangat strategis, bagi Ke-Ketua-an (Presidensi) G20 Indonesia, yang akan dimulai 1 Desember 2021, dengan tema besar “Recover Stronger, Recover Together”.
“Tema tersebut menetapkan visi, bahwa tidak ada yang tertinggal, dan pemulihan dari krisis ekonomi yang disebabkan oleh pandemi, bukanlah sebuah kontes. Tema ini menunjukkan harapan dan kesiapan Indonesia untuk berpartisipasi dalam kemitraan global, sebagai upaya mengatasi dampak pandemic,” papar Airlangga Hartarto.
“Pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19, akan difokuskan pada beberapa pilar, yaitu untuk mendorong produktivitas, meningkatkan stabilitas dan ketahanan ekonomi, memastikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta memberdayakan lingkungan dan kemitraan,” kata Ketua Umum Partai Golkar itu.
Airlangga juga mengemukakan kebanggaannya karena untuk pertama kalinya isu Industri masuk menjadi salah satu isu utama.