BANDUNG – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kota Bandung mencatat curah hujan di Kota Bandung yang mengalami peningkatan hingga 23 persen. Hal tersebut dikarenakan adanya La Nina.
Menurut Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Bandung, Yan Firdaus Permadhi mengatakan bahwa dengan adanya peningkatan tersebut akan berpotensi terjadinya banjir bandang, tanah longsor, dan angin puting beliung.
“Sejauh ini kami sudah mencatat adanya peningkatan curah hujan 20 hingga 23 persen, dan ini belum lebih jauh lagi. Untuk antisipasi ya tadi peningkatan potensi bencana hidrometeorologi itu seperti banjir atau banjir bandang, tanah longsor dan juga angin kencang, biasanya seperti puting beliung,” ucapnya saat ditemui di Balaikota Bandung, Selasa (9/11).
Dengan adanya prediksi tersebut, Firdaus mengungkapkan bahwa La Nina atau fenomena alam yang menyebabkan udara terasa lebih dingin atau mengalami curah hujan yang lebih tinggi diprediksi berlanjut hingga tahun depan, tepatnya di bulan April hingga Mei.
“Untuk kejadian La Nina sendiri kami prediksi sampe tahun depan sekitar bulan April atau Mei, tapi dampak terbesarnya adalah tiga bulan puncak musim penghujan yaitu bulan Januari 2022 hingga sekitar Maret 2022,” terangnya.
Sementara itu, ia menjelaskan bahwa Kota Bandung sebelumnya pernah mengalami fenomena La Nina meskipun dalam kategori yang masih terbilang lemah.
“Tahun kemarin (2020) juga sama kategori La Nina, tapi untuk potensinya sejauh ini sama kategorinya masih lemah,” ucapnya
Sedangkan firdaus juga mengatakan, untuk kondisi curah hujan pada tahun depan akan sama seperti tahun kemarin, yakni mengalami peningkatan hingga 40 persen.
“Dan kalau untuk curah hujan di awal tahun (2022), gambarannya seperti tahun kemarin (2020). Kita bisa melihat untuk Kota Bandung ada peningkatan hingga persen dari curah hujan normalnya,” pungkasnya.
(mg4/wan)