BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyikapi perhentian kegiatan operasional 8 trayek Bus DAMRI cabang Bandung pada (28/10) kemarin.
Menurut Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengatakan bahwa pihaknya sudah meminta kepada Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung untuk menyediakan beberapa kendaraan seperti Trans Metro Bandung (TMB) untuk mengangkut penumpang.
“Jadi saya sudah minta kepada Pak Ricky (Kadishub Kota Bandung) apabila memang dibutuhkan, kita harus mempersiapkan solusi-solusi atau alternatif tambahan,” ujarnya di Pendopo Kota Bandung, Senin (1/11).
Sementara itu, Oded juga meminta 8 trayek yang kosong tersebut kepada Dishub Kota Bandung agar segera melakukan koordinasi dengan perusahaan DAMRI.
“Kalau kebijakan, saya minta ke Pak Ricky sebagai Dinas terkait agar yang kosong-kosong itu (8 trayek) dikoordinasikan dengan mereka (Perusahaan DAMRI). Dan jika nanti betul-betul butuh turun tangan dari kita (Pemkot Bandung), kita akan bantu dengan semampu kita,” ungkapnya.
Sementara itu, diketahui perusahaan DAMRI cabang Bandung telah memberhentikan ke 8 trayeknya per tanggal (28/10) kemarin.
Dari pemberhentian 8 trayek tersebut, menurut Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan DAMRI, Sidik Pramono mengatakan bahwa hal tersebut dilakukan guna menekan kerugian.
“Pelayanan Bus Kota di Bandung merupakan segmen komersial dan nonsubsidi, sehingga DAMRI harus memperhitungkan keekonomian dalam menjalankan setiap kegiatan operasionalnya,” paparnya beberapa waktu lalu.
Selain itu, Sidik juga menjelaskan dari 8 trayek yang berhenti, 3 trayek lainnya masih beroperasi.
“Yang masih beroperasi itu, Jatinangor – Elang via tol, Cibiru – Kebon Kelapa, dan Alun-alun – Kota Baru Parahiyangan,” ucapnya.
“Dan 8 trayek yang diberhentikan itu, Cicaheum – Cibeureum, Ledeng – Leuwipanjang, Dipatiukur – Leuwipanjang, Elang – Jatinangor via Cibiru, Dipatiukur – Jatinangor, Kebon Kalapa- TJ Sari, Cicaheum – Leuwipanjang, Alun- Alun Bandung – Ciburuy,” sambungnya. (mg4/wan)