CIMAHI – Warga Kota Cimahi patut waspada ekstra. Pasalnya, kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) di Kota Cimahi mengalami kenaikan dalam sebulan terakhir. Cuaca disebut jadi faktor pemicunya.
Berdasarkan laporan yang diterima Dinas Kesehatan Kota Cimahi dari Puskesmas, jumlah kasus DBB hingga Oktober 2021 ini sudah mencapai 154 orang. Sekitar 10 orang di antaranya meninggal dunia.
Upaya pencegahan pun terus dilakukan. Di antaranya dengan fogging yang dilakukan pada Kamis (28/10) di RW 04, Kelurahan Setiamanah, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi.
“Di Kota Cimahi sedikit mengalami kenaikan kasus dibandingkan bulan sebelumnya. Selama Oktober itu ada 36 kasus,” terang Kepala Seksi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Penularan Romi Abdurrahman melalui staffnya Eka Febriana saat ditemui disela-sela pelaksanaan fogging.
Eka mengungkapkan, dari 10 kasus meninggal akibat DBD, kebanyakan didominasi usia anak-anak. Salah satu faktor penyebabnya adalah terlambat dibawa ke rumah sakit dengan alasan takut malah terkena COVID-19.
“Orang tua ragu membawa anaknya karena takut Covid. jadi dibawa ke rumah sakit setelah gejalanya memburuk, padahal ternyata DBD. Ada juga yang punya penyakit penyerta,” ungkapnya.
Dengan meningkatnya tren DBB ditengah curah hujan yang meningkat, pihaknya meminta masyarakat untuk tetap waspada. Apalagi, Kota Cimahi merupakan daerah endemis DBD, yang artinya selalu ada temuan setiap tahunnya.
Pencegahan, kata Eka, bisa dilakukan oleh masyarakat dimulai dari rumah dan lingkungan masing-masing. Masyarakat bisa melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan
menjalankan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik, yang bertugas untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di rumahnya masing-masing.
Jentik nyamuk biasanya berkembangbiak dalam genangan-genangan air. Menurutnya, jika masyarakat menjalankan PSN di rumahnya masing-masing, seperti tidak membiarkan adanya genangan air, kasus DBD pun bisa dicegah.
“Bukan cuma rumah, tapi juga di halaman sekitar rumah. Soalnya saat ini kalau bukan kita sendiri (melakukan PSN), enggak akan ada yang meriksa. Jadi periksa jentik di rumah sendiri,” imbuh Eka.
Sementara untuk fogging, lanjut Eka, akan dilakukan setelah adanya laporan kasus yang ditindaklanjuti dengan assment. Fogging sendiri hanya ampuh untuk membunuh nyamuk dewasa.