CIMAHI – Warung sate milik Dadang Supriyanto, 47, di Jalan HMS Mintaredja yang diseruduk oleh mobil pada Senin (25/10) lalu, sudah kembali dibuka sejak Selasa (26/10) kemarin.
Meskipun sebagian bangunan yang roboh akibat dihantam oleh mobil yang dikemudikan oleh MTA, 20, belum diperbaiki, namun Dadang memutuskan kembali berjualan karena dia harus menggaji karyawannya.
“Saya punya 4 karyawan, kalau gak jualan gimana bisa bayar gaji karyawan,” ucap Dadang, Rabu (27/10).
Dadang pun hanya menggunakan perabotan seadanya untuk jualan, karena sebagian besar perabotan, seperti buleng gule, kompor gas, troli untuk ambil air mengalami kerusakan.
“Yang ketabrak warung, gudang, kamar mandi, perabotan. Biasanya kalau habis dicuci perabotan disimpan di kamar mandi, jadi banyak yang rusak seperti buleng gule, kompor gas, troli untuk ambil air. Kemarin gak jualan dulu, sekarang mulai jualan lagi,” katanya.
Dadang menyebut mengalami kerugian materil sebanyak 15-20 juta rupiah.
“Kamar mandi dan gudang roboh, sama alat-alat masak banyak yang hancur, mana barang yang dipakai sehari-hari, ya sekitar Rp 15 sampai 20 juta kerugiannya,” tuturnya.
Dadang mengaku, dia kenal dengan orangtua dari MTA yang menabrak warungnya.
Dia mengatakan setelah orangtuanya selesai berurusan dengan pihak kepolisian, mereka juga akan mengganti kerugian yang dialami oleh Dadang.
“Orangtua yang nabraknya masih kenal sama saya, dekat rumahnya beda kampung, tadi sudah nitip pesan ke keamanan disini, katanya jangan khawatir nanti setelah urusan dengan polisi, mau diselesaikan untuk kerugian materinya,” terangnya. (mg3)