DEPOK – Integrasi data satuan pendidikan di Kota Depok sampai saat ini masih belum berhasil dilakukan. Terbukti, sebanyak 176 lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) belum terdaftar di aplikasi Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
Permasalahan tersebut turut dibenarkan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok, Wijayanto. Dirinya mengatakan, tidak hanya lembaga PAUD, terdapat 16 lembaga pendidikan kesetaraan yang datanya belum sinkron dengan Dapodik.
“Dari data tahun 2021, tercatat jumlah lembaga PAUD di Kota Depok sebanyak 1.078 lembaga. Namun, tidak semuanya tercantum di aplikasi Dapodik,” kata Wijayanto, Rabu (27/10).
Padahal, menurut dia, jika semua satuan pendidikan anak usia dini itu terdata di Dapodik, maka akan mempercepat peningkatan kualitas lembaga.
Dia menjelaskan, setidaknya dari jumlah lembaga PAUD yang ada maupun yang setara dengannya, sebanyak 14 lembaga telah nonaktif namum belum melaporkan ke Dapodik.
“Sementara yang benar-benar sinkron dengan data Dapodik hanya 888 lembaga. Masalah berikutnya juga terdapat pada pendidikan kesetaraan PAUD, dari 65 lembaga yang sinkron baru 49 lembaga, sisanya belum terdaftar,” bebernya.
Ia berharap permasalahan ini segera teratasi, sehingga upaya mewujudkan pendidikan yang berkualitas di Kota Belimbing itu dapat terealisasi dengan baik.
Termasuk pihaknya meminta agar lembaga-lembaga PAUD maupun yang setara, agar segera melaporkan kepada Disdik Kota Depok agar dilakukan penyesuaian data.
“Saat ini kita sedang memuntaskan sinkronisasi data pendidikan hingga akhir Desember mendatang. Semoga permasalahan ini segera terselesaikan,” pungkasnya. (Mg2/wan)