JAKARTA — bank bjb bersama PT Crowde Membangun Bangsa disebut juga Crowde menyepakati perjanjian kerja sama Penyaluran KUR melalui Sistem Linkage.
CROWDE adalah startup fintech yang berfokus dalam agrikultur yang memberdayakan petani Indonesia dengan teknologi dan modal.
Ikatan kemitraan ini diikat melalui Penandatanganan Kerja Sama Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada mitra Crowde yang tersebar di seluruh Indonesia dan khususnya wilayah Jawa Barat dan Banten, pada Selasa, 12 Oktober 2021.
Penandatanganan kerja sama dilakukan oleh Pemimpin Divisi Kredit UMKM Denny Mulyadi dengan Co-Founder sekaligus CEO Crowde, Yohanes Sugihtononugroho.
Penandatanganan PKS dihadiri pula oleh Direktur Komersial dan UMKM Nancy Adistyasari, Executive Business Officer Yogi Yogiswara, Pemimpin Cabang Daan Mogot Dian Kurniawan, Pemimpin Grup Komersial dan UMKM Regional IV, serta tim dari Crowde.
Crowde adalah platform peer-to-peer (P2P) lending buatan anak bangsa Indonesia.
Crowde telah hadir di Indonesia sejak tahun 2015 yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani di Indonesia.
Secara resmi Crowde didirikan dan berkedudukan Jakarta Selatan dengan Akta Pendirian Notaril pada tahun 2016. Crowde berkantor di Jl Tebet Raya Nomor 34 Blok A Persil No 04 RT 09/04 Tebet, Jakarta Selatan, Jakarta Kode Pos 12820
Crowde mempunyai rencana bisnis penyaluran KUR kepada petani Indonesia sebesar Rp.936 miliar pada tahun 2022, dan Oktober hingga Desember 2021 sebesar Rp.20 miliar yang akan disalurkan bekerja sama dengan bank bjb.
Komoditas yang akan dibiayai adalah pertanian padi, cabe, dan komoditas lainya.
Direktur Komersial dan UMKM Nancy Adistyasari mengatakan kerja sama ini sebagai bagian dari wujud kongkret dukungan bank bjb terhadap program Nasional ketahanan pangan yang diusung oleh pemerintah, salah satunya bidang pertanian.
Selain itu sebagai strategi bisnis Divisi Kredit UMKM melalui kolaborasi dengan perusahan Fintech salah satunya Crowde.
“Kami berkeyakinan PT. Crowde Membangun Bangsa dapat melakukan pembinaan, monitoring serta pengawasan terhadap petani sehingga menghasilkan hasil panen yang lebih baik. Serta pemerintah juga tidak memiliki ketakutan akan hilangnya generasi muda dimasa yang akan datang yang akan fokus pada sektor pertanian,” jelas Nancy.