Meski begitu, hanya 20 dari petugas layanan kesehatan tersebut yang mengalami infeksi baru selama masa studi. Hal ini menunjukkan, sekali lagi, bahwa perlindungan vaksin tetap kuat selama berbulan-bulan setelah orang disuntik.
Menurut peneliti, wajar jika antibodi penetralisir menurun setelah vaksinasi. Antibodi penetralisir bukan satu-satunya elemen respons imun yang melindungi seseorang pada infeksi.
Vaksin untuk kondisi lain seperti gondok, campak, dan rubella bahkan hanya menunjukkan penurunan kecil sekitar 5–10 persen setiap tahun dalam menetralkan tingkat antibodi, demikian kata para peneliti. (Jawapos)