Pernikahan yang sudah berlangsung lama umumnya membuat pasangan harus lebih kreatif melecutkan chemistry. Jika tidak, mereka akan merasa jenuh dan mengganggu keharmonisan.
Psikolog Zoya Amirin menjelaskan, biasanya masalah keintiman banyak dialami oleh pasutri dengan usia pernikahan di atas 10 atau 20 tahun.
“Namun, di masa pandemi, hal ini bisa saja terjadi pada pasangan usia pernikahan yang baru berjalan antara dua sampai tiga tahun. Bahkan ada juga pasangan yang baru saja menikah, lantas mengalami masalah kerenggangan hubungan suami istri,” papar Zoya Amirin baru-baru ini.
Baca Juga:Maraknya Jual Beli Hewan Langka di Medsos, Pakar Hukum Minta Aparat Tindak TegasUji Coba Aplikasi PeduliLindungi di Pasar Tradisional Baltos Dinilai Belum Efektif
Apa saja masalah keharmonisan yang bisa dihadapi pasutri, baik selama pandemi maupun yang sudah belasan tahun menikah?
1. Masalah Kecil Jadi Besar
Masalah kerenggangan dalam keharmonisan hubungan suami istri, biasanya sudah terjadi selama beberapa waktu sebelum terjadinya pandemi. Misalnya dalam rumah tangga terjadi masalah yang sebenarnya bukan merupakan masalah besar. Tetapi karena stres akibat pandemi, masalah dalam rumah tangga yang tidak besar tadi, ternyata berpotensi terus-menerus menjadi pemicu pertengkaran antara hubungan suami istri.
“Akhirnya banyak pasutri yang masalahnya berakhir pada perceraian,” jelas Zoya yang kerap menjadi sex positive advocate bagi para klien.
2. Disfungsi Seksual
Masalah yang kerap dikeluhkan oleh para kliennya, terutama berkisar pada disfungsi seksual, baik yang dialami oleh pria yang mempengaruhi hubungan kepada istri, ataupun juga perempuan atau istri yang akhirnya mempengaruhi hubungan seksual terhadap suaminya. Contoh apabila seorang perempuan atau istri yang mengalami vaginismus atau kekakuan otot dinding-dinding vagina yang tidak bisa dikendalikan oleh perempuan sehingga penetrasi vagina tidak mampu dilakukan.
Atau, jika laki-lakinya mengalami disfungsi ereksi, sehingga alat vitalnya tidak mampu berereksi atau mempertahankan waktu ereksinya, maka hal tersebut menjadi masalah dalam menjaga keharmonisan hubungan suami istri.
3. Faktor Ekonomi
Apalagi jika ditambah dengan masalah-masalah lain di luar hubungan seksual, seperti akibat tekanan ekonomi yang diihadapi selama masa pandemi, akan turut memicu terjadinya stres dalam persoalan keintiman hubungan pasutri. Itu sebabnya perlu dilakukan konseling atau konsultasi yang memerlukan kerjasama timbal balik antara suami dan istri. Sebab hal-hal seperti ini, menjadi kunci tuntasnya persoalan disharmoni hubungan pasutri dalam berkegiatan seksual.
