Firli Bahuri Disebut Menghindar dari Demo Mahasiswa Saat Kunker ke Jambi

JAKARTA – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri melakukan kunjungan kerja (kunker) pelaksanaan program pemberantasan tindak pidana korupsi terintegrasi di wilayah Provinsi Jambi pada Senin (27/9) kemarin. Kedatangan Firli di Kota Jambi diwarnai penolakan aksi unjuk rasa mahasiswa terkait aksi protes pemecatan terhadap 57 pegawai KPK.

Demonstrasi secara bersamaan juga digelar oleh Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di depan Gedung Merah Putih KPK. Dalam orasinya, mereka menuntut agar Firli Bahuri menarik pemecatan 57 pegawai dan meminta agar Firli mundur dari jabatan Ketua KPK.

Presiden Mahasiswa Universitas Jambi, Kurnia Nanda menyampaikan, aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Jambi agar bisa bertemu dengan Firli Bahuri. Tetapi hal itu tidak diindahkan.

“Kita mendesak Firli untuk keluar, Ketua DPRD Provinsi Jambi pun tak menemui kita di luar. Mereka bercumbu mesra di dalam menutup telinga, kita di bawah sinar matahari terus mendesak Firli keluar sampai pukul 15.10 WIB,” kata Kurnia dalam keterangannya, Selasa (28/9).

Kurnia mengaku sempat bernegosiasi dengan pihak Ketua KPK Firli Bahuri. Tetapi hal itu tidak membuahkan hasil. Para mahasiswa kemudian bergerak mengepung pintu belakang kantor DPRD Jambi untuk bisa bertemu Firli Bahuri.

Dia menyebut, Firli Bahuri memilih menghindar dari demonstrasi mahasiswa. “Saat kita di belakang, ternyata sudah ada mobil yang menunggu dan siap berangkat. Dan Firli sempat keluar, karena kita datang, dia masuk ke gedung lagi. Kita tetap menunggu hingga ternyata dia lewat pintu samping dekat masjid di sebelah kanan kantor. Luput dari pandangan kita dan masuk mobil Mercy hitam dan pergi dari daerah DPRD Provinsi Jambi,” papar Kurnia.

Firli Didemo Mahasiswa Saat Kunker ke Jambi

Dalam kunjungan kerja ke kantor DPRD Jambi, Firli mengingatkan para anggota DPRD Provinsi Jambi untuk mengacu pada tujuh indikator kesejahteraan umum. Karena, pokok-pokok pikiran dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) nyatanya sering dijadikan lahan proyek bagi anggota DPRD nakal yang terjerat perkara tindak pidana korupsi.

Firli berharap anggota DPRD Provinsi Jambi dapat menjalankan komitmen dan kepercayaan yang telah diberikan rakyat. Sebagai pembawa aspirasi rakyat sekaligus juga memperjuangkan kepentingan untuk rakyat.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan