“Memang idealnya demikian. Semua pasar menerapkan uji coba aplikasi PeduliLindungi di 35 pasar di Kota Bandung termasuk Baltos, dan kita akan uji coba yang disini dulu saja (Baltos),” ucapnya.
Terkait hal itu, selain Baltos yang ditunjuk oleh pemerintah pusat untuk melakukan uji coba aplikasi, ada pasar modern lainnya yang melaksanakan hal serupa, yakni Pasar Sederhana Bandung.
Namun untuk Pasar Sederhana, ia mengungkapkan bahwa pihaknya belum sanggup untuk menerapkan aplikasi PeduliLindungi bagi para pedagang dan pengunjung pasar. Sebab, Pasar Sederhana memiliki akses masuk yang banyak, dan para pedagang pun belum seluruhnya mendapatkan vaksin.
“Sebetulnya ada dua pasar yang ditunjuk oleh Pemerintah Pusat melalui Kemendag untuk melaksanakan uji coba (aplikasi PeduliLindungi), itu adalah Baltos dan Pasar sederhana. Tetapi terus terang kami baru sanggup yang Baltos, karena kalau Pasar Sederhana alasannya itu tadi, akses masuknya banyak, dan pedagangnya juga masih 50 persen belum divaksin,” bebernya.
Ia juga menuturkan, pihaknya akan melakukan percepatan pemberian vaksinasi kepada pedagang agar aplikasi PeduliLindungi bisa diterapkan di pasar-pasar modern lainnya.
“Kita akan coba push pemberian vaksin kepada pedagang yang belum mendapatkan vaksin, dan setelah itu kita akan konsultasi bagaimana pasar yang belum menerapkan PeduliLindungi kepada Kemendag,” pungkasnya.
(Mg4/wan)
