JAKARTA- Jelang musim penghujan yang umumnya berlangsung pada Oktober hingga April, PT KCIC melalui konsorsium kontraktor proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang terdiri dari WIKA, Synohidro dan CREC, telah melakukan upaya mitigasi untuk meminimalisir potensi banjir di lingkungan warga yang berdiri di sekitar proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
“Para kontraktor yang tergabung dalam High Speed Railway Contractor Consortium (HSRCC) seperti CREC, Synohidro dan WIKA telah melakukan berbagai perbaikan dalam sistem kerja terkait potensi banjir dan saluran drainase akibat kegiatan konstruksi,” jelas GM Corporate Secretary PT KCIC, Mirza Soraya.
Dijelaskan Mirza, upaya mitigasi tersebut dilakukan mulai dari penyisiran dan pemantauan ke sejumlah titik yang berpotensi menjadi penyebab banjir dan longsor. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa saluran tersebut selalu dalam keadaan normal. Di antaranya adalah sejumlah pintu air sungai dan saluran air di sekitar lokasi proyek memiliki potensi perubahan perilaku sebagai dampak dari pembangunan.
“Konsorsium kontraktor proyek KCJB juga terus memonitor elevasi muka air pada outlet divertion secara berkala, terlebih di musim penghujan di aliran sungai yang berpotensi mengalami perubahan perilaku sebagai dampak proyek KCJB, seperti sungai Sunter (DK 2+000) yang mengalami pemendekan dan sungai Cikarang (DK 27+000) yang telah dipasangi pier,” terang Mirza.
Upaya Mitigasi di Aliran Sungai Lainnya
Hal yang sama pun dilakukan di aliran sungai lainnya yang terdampak proyek KCJB. Seperti Sungai Cisangkan (DK 115+814), sungai Cilember (DK 120+521), dan saluran irigasi Cigondewah Kaler (DK 122+250).
Lebih lanjut, pengelolaan sistem drainase pun dipaparkan Mirza akan dilakukan dengan lebih baik lagi.
“Kami akan melakukan normalisasi atau perbaikan dan pembersihan saluran drainase hingga pembuatan cross drain di area proyek yang telah selesai pengerjaannya. Kami juga membuat box control di cekungan. Dan saringan pada setiap ujung saluran drainase agar dapat membersihkan sampah yang masuk ke saluran,” papar Mirza.
Mirza juga menambahkan bahwa upaya perbaikan pengelolaan drainase di sekitar area proyek KCJB dilakukan sampai ke level normalisasi sungai. Seperti yang dilakukan di Bekasi.