JAKARTA – Seorang pengidap hipertensi sering disebut harus minum obat secara rutin seumur hidupnya untuk membuat tekanan darah terkontrol. Pertanyaannya, bisakah mereka berhenti minum obat anti-hipertensi?
Dilansir dari Very Well Health, Minggu (19/9), Ahli Kardiologi dari Amerika Serikat Profesor Richard N Fogoros mengatakan seseorang dengan hipertensi harus melakukan perubahan gaya hidup. Berolahraga, menurunkan berat badan, makan sehat, dan berhenti merokok dapat membantu seseorang mengontrol tekanan darah tinggi (hipertensi) dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
“Beberapa orang berhasil. Setelah melakukan perubahan gaya hidup ini, mereka tidak lagi memerlukan obat untuk mengontrol tekanan darah mereka. Namun, sebelum Anda berhenti minum obat tekanan darah, Anda harus menemui dokter untuk menilai risiko dan manfaatnya,” ungkapnya.
Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi umumnya terbagi dalam dua kategori, yakni dapat dimodifikasi dan tidak dapat dimodifikasi.
Faktor yang dapat dimodifikasi adalah faktor yang dapat diubah, seperti pola makan dan tingkat aktivitas. Faktor lainnya seperti genetika dan usia bukanlah faktor yang dapat dikendalikan.
“Jika dokter menentukan bahwa tekanan darah tinggi dapat dimodifikasi dan tekanan darah menjadi normal setelah melakukan perubahan gaya hidup, mungkin sudah waktunya untuk mendiskusikan apakah Anda perlu terus minum obat,” katanya.
“Pada akhirnya, keputusan itu subjektif, dan kebutuhan setiap orang harus dinilai secara individual. Namun, jika Anda telah berhasil mengendalikan berat badan, mempertahankan diet sehat dan program olahraga, dan berhenti merokok, dokter mungkin memutuskan untuk mencoba masa percobaan tanpa obat,” katanya.
Akan tetapi jika saat berhenti minum obat dan tekanan darah naik lagi, Anda selalu dapat melanjutkan pengobatan, bersama dengan melanjutkan perubahan gaya hidup. Kesimpulannya, jangan berhenti minum obat mendadak sebelum meminta izin dokter.
(Jawapos.com)