JAKARTA – Pemerintah akan terus mendorong pemulihan ekonomi meski kondisi sedang dilanda Pandemi Covid-19.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, untuk memulihkan ekonomi di masa Pandemi diperlukan kebijakan yang saling melengkapi baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi, agar kedua sisi tersebut bisa pulih bersamaan.
Menurtnya, perekonomian Indonesia diproyeksikan dapat tumbuh di kisaran 3,7%-4,5% di akhir 2021 dan 5,2% pada tahun 2022.
‘’Proyeksi ekonomi Indonesia ini sejalan dengan ekspektasi pemulihan ekonomi global,’’kata Menko Airlangga dalam keterangannya, Kamis, (16/9).
Pencapaian target pertumbuhan ekonomi akan bergantung kepada peran serta masyarakat dalam meningkatkan efektivitas pengendalian pandemi Covid-19.
Sehiungga, pemerintah terus memperkuat pengendalian pandemi dari sisi hulu hingga hilir guna memastikan pencegahan dan penanganan yang lebih efektif.
Selain itu, Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) juga terus ditingkatkan untuk mendukung penanganan Covid-19.
Komitmen Pemerintah ditunjukkan melalui refocusing APBN dalam mendorong peningkatan anggaran PEN 2021 menjadi sebesar Rp744,77 triliun.
‘’Refocusing ini akan mendukung optimalisasi pelaksanaan PPKM melalui peningkatan anggaran untuk berbagai perlindungan sosial, seperti percepatan pencairan Bantuan Sosial Tunai, peningkatan jumlah penerima manfaat Kartu Sembako, melanjutkan Program Diskon Listrik, serta meningkatkan anggaran Kartu Prakerja dan Bantuan Subsidi Upah,” tutur Menko Airlangga.
Mengingat potensi dampak Covid-19 masih berlanjut hingga 2022, Pemerintah berkomitmen melanjutkan Program PEN tahun depan.
Alokasi anggaran PEN di 2022 adalah Rp321,2 triliun. Alokasi ini berpotensi meningkat mengikuti dinamika penanganan pandemi Covid-19.
Selain itu, untuk menutup kesenjangan pembiayaan infrastruktur dan mendukung percepatan investasi, Pemerintah telah membentuk Lembaga Pengelola Investasi (LPI).
LPI berperan mengembangkan peluang investasi di berbagai sektor utama sehingga dapat mendukung pembangunan berkelanjutan.
Investasi yang dikelola LPI diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, mendukung penciptaan lapangan kerja, dan mendorong transisi menuju ekonomi baru.
‘’Pemerintah juga akan segera mengalokasikan modal tambahan sebesar Rp60 triliun di 2021 untuk mendukung optimalisasi LPI bagi perekonomian,” tutup Menko Airlangga.
Dalam kesempatan yang baik tersebut juga hadir secara virtual Bapak Presiden RI Joko Widodo, Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryopratomo, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Deputy Chairman and Chief Executive Officer UOB Group Wee Ee Chong, dan Presiden Direktur PT UOB Indonesia Hendra Gunawan. (rep/fsr)