BANDUNG – Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menjalin perjanjian kerja sama dengan sembilan mitra lembaga dan institusi pendidikan dalam rangka pengembangan kegiatan penelitian dan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM).
Penandatanganan nota kesepahaman perjanjian yang diselenggarakan di Hotel Trans Luxury Bandung, Kamis(16/9) dihadiri langsung kepala BP2MI Benny Rhamdani dan seluruh petinggi institusi pendidikan mitra kerja sama.
Dalam paparannya, Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan, nantinya kerja sama tersebut akan menghasilkan beragam aspek positif bagi para lulusan-lulusan perguruan tinggi yang ingin meniti karier sebagai calon pekerja migran di negara impian.
“Meningkatkan kualitas SDM melalui program pendidikan dan pelatihan yakni Peningkatan SDM Mahasiswa melalui program magang bersertifikat di BP2MI. Juga terdapat peningkatan jenjang pendidikan formal bagi calon pekerja migran dan pekerja migran Indonesia di negara tujuan penempatan,” ujarnya.
Selain itu, sambung Benny, pihaknya turut akan memfasilitasi Training Of Trainer (ToT) bidang teknologi informasi dan desain multimedia kepada struktur Orientasi Pra Pemberangkatan (OPP) dan pegawai.
“Tentu yang disiapkan adalah calon pekerja yang terampil dan profesional. Mereka harus mengikuti pelatihan pendidikan dan akhirnya mereka memiliki keahlian, kemampuan berbahasa yang cukup kuat. Dan juga tentu mereka yang memiliki kualifikasi kompetensi,” terangnya.
Difasilitasi Negara
Benny menambahkan, para calon pekerja migran akan difasilitasi oleh negara. Sehingga nantinya, tidak mengalami kesulitan dan hambatan saat mengurus keperluan administrasi.
“Kita ingin meyakinkan kepada anak-anak bangsa peluang kerja di luar negeri terbuka lebar. Dan tidak boleh lagi berpikir seolah-olah kalau kita ingin bekerja ke luar negeri mereka akan menemukan hambatan dan kesulitan, negara akan memfasilitasi. Bahkan modal kerja akan disiapkan oleh negara. Jadi tidak boleh lagi untuk mewujudkan mimpi, mereka harus terkendala karena urusan biaya, yang terpaksa mereka meminjam ke rentenir,” tuturnya.
“Peluang kerja yang sangat besar ini tidak bisa ditanggung sendiri oleh negara dalam hal ini BP2MI. Sehingga sinergi kolaborasi dengan lembaga-lembaga perguruan tinggi dan yayasan penting. Semoga kolaborasi dan inisiatif positif ini terus dikuatkan dan dikembangkan,” tutupnya. (mg1)