Pengelola media sosial dan platform streaming Tiongkok berkomitmen menghapus perang antarfans fanatik. Hal itu diungkap dalam pengumuman Asosiasi Seni Pertunjukan Tiongkok (CAPA) akhir pekan lalu. Mereka menjelaskan bahwa Weibo, Douyin, Xiaohongsu, serta layanan streaming video –di antaranya Bilibili, Youku, iQiyi dan Tencent Video– sepakat menghapus konten yang memicu kisruh grup penggemar.
Kesepakatan itu diambil setelah pemerintah merilis peraturan pembatasan konten selebriti di dunia maya.
’’Kami akan menjalankan tanggung jawab sosial dalam memeriksa konten budaya dengan benar dan bersama-sama menekan tren yang tidak sehat,’’ jelas perwakilan CAPA, seperti dikutip South China Morning Post.
Dalam rilis resminya, pihak CAPA menuturkan, perusahaan terkait bakal mempromosikan budaya tradisional Tiongkok. Selain menghapus konten yang memicu ’’perang’’ antarfans, media sosial dan layanan streaming Negeri Panda akan memblokir akun fans fanatik yang menyebar kontak pribadi selebriti. CAPA juga berjanji akan mewujudkan platform digital yang hoax selebriti.
’’Kami bakal menindak tegas akun yang mengunggah gosip tanpa dasar kuat, melebih-lebihkan pemberitaan, serta menebar rumor dan berita jahat lainnya,’’ lanjut pihak tersebut. CAPA juga tunduk pada peraturan baru pihak otoritas yang melarang penggalangan dana untuk mendongkrak web traffic idola mereka.
CAPA beralasan, langkah tegas itu diambil untuk menciptakan dunia maya yang tertib dan teratur. ’’Kami berusaha mencegah platform itu dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang melanggar hukum dan amoral. Kami berusaha mendukung selebriti yang mempromosikan sisi artistik dan nilai-nilai positif,’’ tegas perwakilan lembaga tersebut.
Kantor berita Xinhua mencatat, pemerintah bergerak cepat sejak aturan itu diberlakukan awal bulan ini. Tercatat ada 150 ribu unggahan yang dihapus. Selain itu, lebih dari empat akun fans mendapatkan hukuman. Mulai dibekukan sementara hingga dihapus permanen oleh pihak berwenang. (jawapos.com)
