Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat

Oleh : Ateng Kusnandar Adisaputra

Pada tahun 2020, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI telah melakukan kajian Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM). Mengapa ada kajian IPLM? karena dimaksudkan untuk mengetahui kondisi semua jenis perpustakaan, mulai dari aspek sebaran perpustakaan, koleksi perpustakaan, tenaga perpustakaan, pemustaka, dan anggota perpustakaan yang ada di seluruh wilayah Indonesia.

Yang menjadi instrumen kajian IPLM adalah pemerataan layanan perpustakaan, perpustakaan ber-Standar Nasional Perpustakaan (SNP), ketercukupan koleksi, ketercukupan tenaga perpustakaan, tingkat kunjungan masyarakat/hari, anggota perpustakaan, dan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan sosialisasi (KIE : Komunikasi, Informasi, Edukasi).

Hasil kajian IPLM menggambarkan bahwa indeks pembangunan literasi masyarakat sebagai infrastruktur literasi masih sangat terbatas, baru mencapai 12,93 point, dari skala 0-100, walaupun ada kenaikan dibandingkan dengan hasil kajian IPLM tahun 2018 dengan hasil 10,12 point.

Temuan kajian IPLM 2020, menunjukan bahwa jumlah total perpustakaan secara nasional sebanyak 253.809 perpustakaan, yang terdiri dari : 43.891 perpustakaan umum, 203.657 perpustakaan sekolah/madrasah, 3.737 perpustakaan khusus, dan 2.524 perpustakaan perguruan tinggi. Dari total 253.809 perpustakaan, bila dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang hampir 272 juta, dengan kondisi 1 tenaga perpustakaan melayani 20.090 penduduk.

Adapun provinsi dengan jumlah perpustakaan terbanyak adalah : Provinsi Jawa Timur (32.511 perpustakaan), Provinsi Jawa Barat (25.570 perpustakaan), dan Provinsi Jawa Tengah (28.624 perpustakaan). Sedangkan provinsi dengan jumlah perpustakaan paling sedikit adalah Provinsi Kalimantan Utara yang hanya 742 perpustakaan, mungkin karena baru terbentuk menjadi provinsinya.

Hasil kajian IPLM tahun 2020 juga menempatkan Provinsi Jawa Barat menempati posisi tertinggi pada kategori perpustakaan yang dipersepsikan ber-SNP, yakni sebanyak 11.557 perpustakaan, yang selanjutnya disusul oleh Provinsi Sumatera Barat 3.199 perpustakaan, dan Provinsi Nusa Tenggara Barat 3.051 perpustakaan.
Selanjutnya, berkaitan dengan jumlah koleksi perpustakaan, Provinsi Jawa Barat menempati paling banyak dengan jumlah koleksi 3.158.047 buku, disusul oleh Provinsi Jawa Timur 2..823.058 buku, dan Provinsi Jawa Tengan dengan jumlah koleksi 2.347.072 buku.

Berkaitan dengan jumlah peminjam buku terbanyak, Provinsi Kalimantan Selatan menempati jumlah peminjam buku terbanyak yakni 1.374.821 buku, disusul oleh Provinsi Jawa Barat dengan jumlah peminjam buku 410.617 buku, yang lainnya Provinsi Jawa Timur, Provisni D.I. Yogyakarta, dan Provinsi Jawa Tengah.

Tinggalkan Balasan