JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, setidaknya 40 negara, termasuk Amerika Serikat, beberapa bagian Eropa, Amerika Selatan dan Jepang sudah tersebar varian baru Covid-19, B.1.621 atau Mu.
Dalam buletin mingguannya yang dirilis pada Selasa (31/8) lalu, WHO melaporkan bahwa varian Mu ini pertama kali terdeteksi di Kolombia. Kini, Kolombia mencatat 290 kasus Covid-19 varian Mu.
Sedangkan di Amerika Serikat, virus ini mendominasi 37 persen infeksi corona dengan total kasus varian Mu sebanyak 1.466 kasus. Di Meksiko, total kasus varian Mu mencapai 341, lalu Kanada 43 kasus, dan Venezuela 5 kasus.
Selain itu, Brasil juga mendeteksi Covid-19 varian Mu sebanyak 10 kasus, Peru menemukan 13 kasus, Ekuador ada 168 kasus, dan Chili dengan 70 kasus.
Varian Mu juga menyebar di sejumlah negara di Eropa, seperti di Inggris dengan total 45 kasus, disusul Spanyol ada 11 kasus, Jerman dengan 7 kasus, Italia dengan 63 kasus, Polandia dengan 6 kasus, Romania dengan 1 kasus, dan Prancis dengan 11 kasus.
“Turki juga mendeteksi varian Mu. Namun, sejauh ini baru ada dua kasus,” tulis WHO.
Untuk di Asia sendiri, Jepang melaporkan dua kasus pertama varian Mu, kemarin, Rabu (2/9). Japan Times melaporkan, Kementerian Kesehatan Jepang mendeteksi varian Mu dari seorang perempuan berusia 40-an yang tiba dari Uni Emirat Arab pada 26 Juni lalu.
Kehadiran Mu menjadi perhatian setelah WHO mengumumkan bahwa mereka sedang terus memantau varian baru virus corona tersebut. WHO memasukkan varian Mu ke dalam kategori Variant of Interest (VOI).
WHO menyatakan, riset awal menunjukkan mutasi varian itu mengindikasikan risiko kebal terhadap vaksin. Mereka pun menyerukan studi lanjutan untuk memahami lebih lanjut mengenai varian Mu. (jawapos.com)