BANDUNG – Jelang dilaksanakannya kembali Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Bandung, Oded M Danial mengatakan jika nanti kondisi Covid-19 kian meningkat, maka pihaknya akan menunda pelaksanaan tersebut.
Oded juga mengungkapkan, bahwa hal tersebut demi keselamatan peserta didik dan tenaga pendidik.
“Jadi kalau ternyata ada indikasi membahayakan, kita tunda lagi (PTM),” ujarnya di Pendopo Kota Bandung, Kamis (2/9).
Sementara itu, ia juga mengatakan pihaknya telah mendapatkan informasi dari para epidemiologi tentang upaya antisipasi jika nantinya akan terjadi gelombang ketiga penyebaran Covid-19.
Dengan adanya hal tersebut, ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Bandung agar tidak terlalu khawatir dan cemas. Sebab, Oded mengatakan bisa berdampak buruk kepada kesehatan.
“Jadi yang terpenting masker pakai dulu saja, walaupun saya agak khawatir dengan adanya epidemiologi yang mengatakan adanya gelombang (Covid-19), dan itu jangan terlalu dihantui nanti malah kepikiran,” ucapnya.
Sebelumnya, menurut Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berencana akan melaksanakan kembali PTM pada minggu kedua di bulan September.
Sementara itu, dalam sepekan ke depan akan dilakukan verifikasi oleh Satgas Covid-19 Kecamatan terhadap 1.692 sekolah yang menyatakan siap menggelar PTM.
“Diperkirakan pelaksanaan efektif PTM di Kota Bandung selama tidak ada perubahan kebijakan dari pusat atau level pemerintahan yang lebih tinggi diperkirakan akan dimulai di minggu kedua bulan September 2021. Kalau boleh diilustrasikan jatuh di tanggal 8 September baru dimulai pelaksanaan efektif pembelajaran tatap muka,” ungkapnya.
Dengan adanya hal tersebut, Ema mengatakan terdapat 1.692 sekolah yang menyatakan siap menggelar PTM dari total 2.000 penyelenggara pendidikan dari tingkat PAUD, TK, SD, SMP dan SMA.
Selanjutnya, Ema mengatakan satgas Covid-19 kecamatan dan Disdik Kota Bandung akan melakukan verifikasi kembali.
“Kemarin yang sudah lolos sekitar 330, mungkin sekarang akan dilihat lagi. Yang jelas tidak 1.692 itu lolos mungkin saja yang lolos itu 600 atau 700 total tapi saya tidak bisa mengira-ngira seperti itu kita tunggu saja hasil disdik dan tim kewilayahan,” imbuhnya. (Mg4)