Terbaik se-Jabar, Presiden Jokowi Apresiasi Capaian Vaksinasi Pemkab Sumedang

SUMEDANG – Pemda Kabupaten Sumedang mendapat apresiasi dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atas capaian vaksinasi terbaik di Jawa Barat yakni 245.116 jiwa dari jumlah 923.200 sasaran atau
mencapai 26.55%.

Apresiasi tersebut disampaikan oleh Presiden RI ketika memberikan arahan kepada Gubernur serta Forkopimda Jawa Barat dan Bupati/Wali Kota se-Jawa Barat di Teras Pendopo Kabupaten Kuningan, Selasa, 31 Agustus 2021.

Menurut, Bupati H Dony Ahmad Munir yang hadir dalam kegiatan tersebut, capaian vaksinasi tersebut merupakan hasil inisiasi dan kerja keras dalam mencari vaksin ke berbagai sumber agar masyarakat Sumedang mendapatkan vaksin demi terwujudnya herd immunity dari Covid-19.

“Pemerintah Daerah Sumedang mengucapkan terima kasih kepada
AU, AL, Polda Jabar, anggota DPR RI Tb. Hasanudin, anggota DPR RI Farah Mutia, IKA Unpad, IPDN yang telah berpartisipasi mengalokasikan vaksin untuk warga sumedang,” katanya.

Pemerintah Daerah juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh 35 Puskesmas, Urkes Polres Sumedang, Kesdim 0610 Sumedang, Urkes Brimob Polda Jabar, Tim Mobile Vaksin Dinkes, Pos Vaksin Dinkes, RSUD dan pihak lainnya yang bahu-membahu mendistribusikan vaksin kepada masyarakat Sumedang.

“Semoga seluruh masyarakat Sumedang bisa mendapatkan vaksin dan pandemi Covid-19 ini segera berakhir. Tetap jaga protokol kesehatan, salam sehat,” ujarnya.

Bertempat di Gedung Negara, Wakil Bupati Sumedang H Erwan Setiawan beserta unsur Forkopimda Kabupaten Sumedang mengikuti pengarahan Presiden RI Jokowi Widodo secara virtual dari Pendopo Kabupaten Kuningan, Selasa (31/8/2021).

Tampak hadir mendampingi Presiden Joko Widodo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan para bupati serta Wali Kota se-Provinsi Jawa Barat.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam laporannya di depan Presiden bersyukur karena saat ini keterisian rumah sakit hanya 16,9 persen yang merupakan sejarah terendah dalam BOR (Bed Occupancy Rate) di Jawa Barat.

“BOR rumah sakit kami di akhir Juli lalu mencapai puncaknya di angka 91 persen. Sekarang turunnya sangat jauh. Tingkat kematian juga di bawah rata-rata nasional 1,9 persen, kasus aktif tinggal 3,28 persen atau 22 ribu pasien aktif, sudah tidak tertinggi lagi dibanding provinsi lain,” ucapnya.

Dikatakan Gubernur, sesuai arahan Presiden, untuk meningkatkan kesembuhan dan mengurangi tingkat kematian ada program pengiriman obat gratis dananya dari APBD.

Tinggalkan Balasan