SUMEDANG – Tiga Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Cibugel, Kabupaten Sumedang lakukan Pembelajaran Tatap Muka.
Adapun tiga sekolahan tersebut yaitu SDN Cidomas di Desa Jayamekar, SDN Pagelaran di Desa Sukaraja dan SDN Kurnia di Desa Cipasang.
Diketahui, ketiga SD tersebut memulai Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara tatap muka, selain mencoba aktivitas PTM di tengah pandemi Covid-19, juga sekaligus sebagai percontohan bagi sekolah lain di Kecamatan Cibugel.
“Hari Rabu ini, tanggal 1 September tiga SD Negeri di wilayah Kecamatan Cibugel mulai penerapan PTM,” kata Camat Cibugel, Nuryadin di lokasi, Rabu (1/8).
Nuryadin menerangkan, kegiatan PTM di tiga SD tersebut dipantau langsung oleh Tim Satgas Covid-19 tingkat kecamatan guna memastikan protokol kesehatan selama KBM diterapkan secara ketat.
“Kita monitoring, bersama Satgas Covid-19 ke tiga sekolah SD buat percontohan PTM. Untuk Kegiatan belajarnya hanya selama dua jam dari pukul 8.00 sampai pukul 10.00 (WIB),” pungkas Nuryadin.
Dalam pemaparannya, Nuryadi berpesan, agar semua tenaga pendidik dan seluruh siswa supaya tetap menjaga kesehatan.
“Mengutamakan pola hidup sehat dan olahraga untuk menjaga imun, prokes digunakan, 5M juga diperhatikan. Mudah-mudahan dengan dijadikannya tiga SD dijadikan percontohan PTM untuk minggu depan bisa bertambah lagi siswa yang belajar secara tatap muka,” tutur Nuryadi
Sementara itu di lokasi yang sama, Kapolsek Cibugel, Iptu Ucu Abdurahman mengucapkan, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap sekolah yang melakukan PTM sudah memenuhi standar protokol kesehatan.
“Dari hasil monev atau pengecekan PTM ke sekolah-sekolah tadi, di kawasan sekolah terlihat sudah menyiapkan tempat cuci tangan, hand sanitazer, dan masker, bahkan ada tempat isoman (isolasi mandiri),” imbuh Ucu.
Ucu menjelaskan, saat dilakukan monitoring ke sekolah-sekolah dalam kegiatan PTM, para siswa belajar dengan menjaga jarak serta menggunakan masker.
“Dari keterangan kepala sekolah, siswa yang belajar untuk minggu ini hanya dua kelas yaitu kelas 1 dan 2 dengan masing-masing kelas dibagi menjadi dua ruangan atau 50 persennya,” tutup Ucu. (mg5/wan)