DEPOK – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menyebut tingkat inflasi atau suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus di Kota Depok sejauh ini termasuk yang tertinggi di Jawa Barat. Meski begitu, tingkat inflasi masih dapat dikendalikan.
Terkait masalah inflasi ini menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Supian Suri disebabkan oleh beragam faktor. Meski begitu, dampak pandemi Covid-19 termasuk salah satu faktor yang menjadi penyebabnya.
“Meski yang tertinggi di Jawa Barat, tingkat inflasi di Kota Depok masih cukup terkedali. Ini bisa dilihat dari tingkat inflasi Kota Depok yang berada di angka 1,05 persen (year-on-year/YoY) atau masih jauh di bawah target inflasi nasional, 1,52 persen (YoY),” ujarnya, Kamis (26/8).
Dalam upaya menjaga inflasi tetap stabil, pihaknya terus berusaha mendorong sejumlah sektor produktif salah satunya dengan memperkuat peran Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
“Upaya yang dilakukan di antaranya melalui pemberdayaan setiap rumah tangga, dan memperkuat peran UMKM dan memastikan penjualan online tidak terkedala selama masa pandemi Covid-19 ini,” paparnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kunci menjaga kestabilan inflasi juga dapat dilakukan dengan cara mnjaga proses perputaran ekonomi tetap tumbuh.
Pihaknya juga menyebut beberapa hal masih menjadi problem, misalnya sejumlah kebutuhan pokok di Depok yang sampai sekarang masih mengambil dari petani di daerah lain.
“Nah, kita berharap ke depan upaya pemberdayaan bisa terus ditingkatkan khususnya bagi para petani melalui pemanfaatan pekarangan yang dimiliki. Cara ini dilakukan lantaran, di Depok ketersediaan lahan pertanian sangat minim. Sehingga solusinya adalah memanfaatkan pekarangan yang ada untuk lahan pertanian,” terangnya. (Mg2)