2 Pekan Ika Belum Ditemukan, Camat Cicalengka Klaim Sudah Sejak Lama Beri Perhatian

CICALENGKA – Setelah lebih dari dua pekan, Ika, 20, warga Dusun Cicadas, RT01 RW03, Desa Tanjungwangi, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung hilang dan belum ditemukan.

Diketahui sebelumnya, Ika hidup sederhana dan tergolong berkekurangan bersama Fatimah, 60, ibu dari Ika serta sang kakak Rina Sulastri, 33 dan suami Rina, Babai Bainudin, 34.

Melalui pantauan Jabar Ekspres di kediaman Fatimah, keluarga kecil tersebut hanya tinggal di sebuah rumah berukuran 8×4 meter.

Fatimah mengaku, sampai saat ini keluarganya belum pernah dapat perhatian dari pihak desa baik program atau pun bantuan.

“Buat makan juga saya mengandalkan anak saya. Kalau lagi gak ada saya puasa dulu,” kata Fatimah di kediamannya, Senin (23/8).

Menurut pengakuan Fatimah, sampai sekarang dia belum memiliki kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan belum terdaftar pada program rutilahu (rumah tidak layak huni) yang biasanya dieksekusi langsung oleh pihak desa atau diajukan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab).

Menanggapi hal tersebut, Camat Cicalengka, Entang Kurnia mengatakan, pihak pemerintah sudah berikan perhatian kepada keluarga Fatimah.

“Berkaitan dengan ibu Fatimah, setahu saya, beliau itu sudah mendapat bantuan, yaitu berupa bantuan pangan,” kata Entang kepada Jabar Ekspres di ruang kerjanya, Kamis (26/8).

Entang menjelaskan, bantuan yang dimaksud berupa terdaftarnya Fatimah dalam program pemerintah BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai).

“Ibu Fatimah sudah terdaftar di DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) yang ada di Kemensos (Kementerian Sosial),” ucap Entang.

Sementara itu, Entang menegaskan, untuk jaminan kesehatan keluarga Fatimah sudah terdaftar dalam program BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial).

Bahkan kata Entang, Fatimah juga sudah terdaftar dalam program Kartu Pintar untuk pendidikan Ika.

“Jadi sudah mendapat bantuan. Selain itu, bantuan listrik gratis dari pemerintah juga sudah mendapat bantuan,” pungkas Entang.

Dalam pemaparannya, Entang juga menjelaskan. Untuk program rutilahu (rumah tidak layak huni), Fatimah belum dijadikan prioritas.

Hal itu disebabkan karena dalam program rutilahu baik dari dana desa atau anggaran Pemkab Bandung serta Provinsi Jawa Barat, ada beberapa peryaratan dan kriterianya.

Selain karena kurang mampunya perekonomian dan tidak layaknya hunian, setiap pengurus RW perlu melakukan musyawarah bersama warga untuk menentukan rumah siapa yang paling memprihatinkan sehingga harus direnovasi terlebih dahulu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan