NGAMPRAH – Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat (Pemda KBB) saat ini sedang mendata jumlah anak yang orangtuanya meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.
Hal tersebut dilakukan mengingat anak yang kehilangan orangtuanya akibat Covid-19 bakal mendapat bantuan dari program Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) Kementerian Sosial (Kemensos) RI.
Program Kemensos itu mencakup semua kebutuhan dasar anak, kebutuhan obat-obatan, vitamin, tes swab/PCR, vaksinasi, dan konseling anak, termasuk bagi pihak keluarga dari anak tersebut.
“Sampai saat ini baru terdata 15 orang. Proses pendataan terus dilakukan agar anak-anak mendapat bantuan dari Kemensos,” ungkap Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial dan Penyandang Disabilitas pada Dinas Sosial KBB Tin Kartini, kepada wartawan Senin (23/8).
Namun Tin menyebut jika pendataan anak yang orangtuanya meninggal dunia akibat Covid-19 tidak mudah karena ada beberapa hal yang harus dilengkapi salah satunya kepemilikan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Kendala lain yang dialami yakni data pasien COVID-19 yang meninggal dunia saat ini masih mentah.
“Datanya sudah ada tapi mentah, datanya hanya yang meninggal saja. Jadi pendataannya membutuhkan waktu dan proses yang lama karena harus kita klasifikasikan lagi. Anak juga apakah semua punya KIS atau enggak? Nah itu yang jadi kendala juga,” beber Tin.
Untuk saat ini, pihaknya juga masih menunggu data dari Disdukcapil KBB agar mendapat data pasien Covid-19 yang meninggal dunia sesuai Nomor Induk Kependudukan (NIK).
“Tapi kita juga tetap harus turun tangan karena kan anaknya harus punya KIS dan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Di Disdukcapil kan data itu enggak ada,” ucap Tin.
Tin memprediksi jumlah anak yang kehilangan orangtuanya akibat Covid-19 itu akan terus bertambah. Apalagi hingga saat ini pendataannya masih terus dilakukan dengan melibatkan pihak desa serta dinas-dinas terkait di Bandung Barat.
“Pendataan masih proses dan datanya akan terus berkembang, sementara baru 15 orang saja yang sudah dipastikan akan dapat bantuan,” beber Tin.
Pihaknya menargetkan bisa merampungkan pendataan tersebut pada akhir Agustus 2021 ini agar datanya bisa segera langsung diajukan ke Kemensos. “Mudah-mudahan di akhir bulan ini sudah selesai karena datanya juga sudah diminta Kemensos,” terang Tin. (mg6)