DEPOK – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Depok menyindir kinerja Pemerintah Kota (Pemkot) Depok yang terkesan kurang serius lantaran baru mulai bertindak kalau sudah viral di media sosial (medsos).
Sindiran tersebut disampaikan PSI menanggapi berita viral mengenai tiang listrik yang berada di tengah-tengah Jl. Erha, Cinere yang diduga mengganggu pengguna jalan yang melintasi kawasan tersebut.
Kepada media ini, Wakil Ketua DPD PSI Kota Depok, Icuk Pramana Putra mengungkapkan, keberadaan tiang di ruas jalan Erha dinilai menjadi perhatian publik karena keberadaannya mengganggu dan membahayakan pengguna jalan yang melintas.
“Sejak pembangunan Tol Desari mulai dibangun dan diresmikan 2018 hal ini sudah menjadi keluhan masyarakat mengenai sempitnya akses jalan melalui Jl Erha ke pintu Tol terdekat, ditambah keberadaan tiang-tiang listrik diruas jalan jelas sangat mengganggu kenyamanan bahkan keselamatan warga,” kata Icuk kepada Jabar Ekspres, Jumat (20/8).
Icuk mengatakan, saat pihaknya melakukan giat di kawasan Cinere dan Limo, permasalahan (tiang-tiang) tersebut menjadi perhatian dan bahan olok-olokan warga bahwa hal itu merupakan bukti kalau Pemkot tidak peduli akan pembangunan yang berjalan di Kota Depok.
“Dari keterangan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Dadan Rustandi mengenai tiang-tiang yang dibiarkan berdiri di tengah jalan akan segera dipindahkan akhir bulan ini. Tapi, itu tadi, ini bukti kalau Pemkot kurang banyak turun lapangan untuk mengarsir persoalan yang ada di masyarakat,” cetusnya.
Icuk bahkan menyebut, pernyataan Kadis PUPR Depok menunjukkan suatu kelumrahan yang kerap dilakukan Pemkot. Bahwa kata dia, Pemkot Depok memang sudah terbiasa melumrahkan hal-hal yang justru menjadi pokok masalah itu sendiri.
“Adalah hal biasa yang dilakukan Pemkot Depok menunggu menjadi perhatian publik baru dilakukan pekerjaan, skema pembangunan jalan tol ini tidak dilakukan dadakan harusnya setelah pembebasan lahan, Pemkot bisa langsung menyiapkan segala infrastruktur penunjang agar proyek pusat ini betul-betul dirasakan manfaatnya secara maksimal,” paparnya.
Meski begitu, pihaknya mengaku tidak bisa berbuat lebih selain hanya melakukan upaya kritik melalui media dan mengajak masyarakat agar mau mengkritisi Pemkot baik menyangkut kebijakan infrastruktur dan kesehatan maupun masalah lain.