RANCAEKEK – Penyaluran bansos dari Kementerian Sosial (Kemensos) di Desa Rancaekek Wetan diduga ada kesenjangan.
Melalui informasi yang dihimpun Jabar Ekspres, pendistribuasian bansos tersebut dianggap tidak merata. Pasalnya, warga yang benar-benar krisis perekonomiannya tidak mendapatkan bantuan, sementara keluarga yang berkecukupan bahkan dianggap sangat mampu secara ekonomi justru diberikan bansos.
Saat dikonfirmasi Jabar Ekspres, Kepala Seksi Kesejahteraan (Kasi Kesra) Desa Rancaekek Wetan, Agus Ubaidillah membenarkan adanya dugaan tersebut.
“Waktu penyaluran juga banyak yang datang minta bansos, padahal tidak terdaftar, gak tercatat sebagai KPM (Keluarga Penerima Manfaat),” kata Agus di ruang kerjanya, Jumat (20/8).
Agus menerangkan, sebelum pelaksanaan pendistribusian bansos, warga Desa Rancaekek Wetan sudah disosialisasikan mengenai siapa saja KPM yang tercatat dan berhak menerima manfaat.
“Ada yang mengeluh ke ketua RW, ke kadus, ke saya juga ada yang ngeluh sampai nangis karena merasa layak dan pantas buat dapat bansos karena ekonominya emang kurang,” ucap Agus.
Kendati demikian, Agus mengaku, pihak desa tidak memiliki kewenangan dalam penyaluran bansos agar dapat diberikan kepada warga yang benar-benar krisis perekonomiannya.
“Itu ‘kan di acc, di-verifikasinya oleh sistem dari pusat. Datanya kita terima dari pusat kemudian kita sebagai perantara penyaluran, siapa saja yang dapat bantuan,” pungkas Agus.
Sementara itu, menurut Agus, pihak desa tidak dapat mengambil langkah dengan mengalihkan bansos dari warga yang tercatat kepada yang tidak.
“Kalau sampai kita alihkan justru nantinya malah gak sesuai dengan data, desa dianggap melanggar. Padahal fakta lapangan memang ada yang benar-benar layak tidak dapat tapi yang ekonominya cukup malah dapat bansos,” imbuh Agus.
Dalam pemaparannya, Agus menjelaskan, karena banyak warga yang belum sejahtera dan perlu mendapat bantuan tetapi tidak terverifikasi oleh pusat, ujarnya, pihak desa tetap berupaya agar masyarakat yang kekurangan secara ekonomi supaya tetap diberi bantuan.
“Kita tetap berupaya, minimal mereka walaupun gak dapat bansos dari Kemensos bisa tetep dapet bantuan dari pintu lain,” tutur Agus.
Agus juga berharap, agar dapat dilakukan pendataan ulang mengenai daftar KPM untuk warga penerima manfaat supaya tidak terjadi kesenjangan dan kecemburuan sosial.