BANDUNG – Pemerintah mulai menyuntikan vaksin COVID-19 bagi kelompok anak usia 12-17 tahun.
Di wilayah Jawa Barat, penyuntikan vaksin bagi kelompok tersebut berbarengan saat memperingati hari anak nasioanl pada 23 Juli 2021 lalu.
Berdasarkan data yang diterima Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat, Pemprov Jabar menargetkan 4.867.047 remaja mendapat vaksinasi hingga akhir tahun ini.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DP3AKB, dr. Siska Gerfianti menyakini target tersebut dapat terealisasi setelah mengetahui bahwa masyarakat sangat antusias dan mendukung program vaksinasi.
“Kick off serentak itu pada 28 Juli, dan, Alhamdullilah seluruh kab/kota di jabar sangat mendukung dapat disebut begitu karena pada saat hari H itu, banyak kab/kota yang melaksanakan vaksinasi ini,” ujarnya, Jumat(13/8).
Meski kesadaran masyarakat sudah terbilang tinggi, pihaknya tetap akan terus melakukan kampanye dan sosialisasi perihal vaksinasi supaya informasi positif mengenai vaksin tetap terus tersalurkan.
“Pola kolaborasi kita dengungkan bersama, mengajak forum anak daerah jabar, lalu juga pihak sekolah-sekolah dan juga pihak terkait lainnya untuk kampanye terkait dengan vaksinasi bagi anak,” katanya.
Dia melanjutkan, vaksinasi bagi anak dapat diberlangsungkan di puskesmas atau faskes yang ada di Kab/Kota dengan mengikuti jadwal dari tempat tersebut. Sebab, terdapat kendala yaitu jumlah stok vaksin sehingga tidak bisa masif melangsungkan gebyar vaksinasi setiap harinya.
“Untuk anak-anak, jangan takut divaksin karena vaksin ini akan melindungi kita dan orang-orang disekeliling kita, jadi vaksinku melindungimu, vaksinmu melindungiku,” katanya.
“Jadi kalau kita divaksin itu dapat dikatakan sebagai suatu bentuk bela negara ya, semoga dengan tercapainya herd immunity maka insyaallah kita bisa melalui badai pandemi ini supaya kita tetap sehat dan bisa melakukan aktivitas seperti biasanya,” tutupnya. (mg1)
