SOREANG – Dampak Pandemi Covid-19, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bandung tidak menerima tahanan titipan kejaksaan yang masih proses persidangan. Sehingga tahanan di Mapolresta Bandung over kapasitas.
Kapolresta Bandung, Kombes Pol Hendra Kurniawan mengungkapkan, meski semenjak Pandemi Covid-19 angka kasus di wilayah hukum Polresta Bandung mengalami penurunan. Namun, kata Hendra, saat ini ruang tahanan Polresta Bandung over kapasitas.
“Ruang tahanan di Mapolresta Bandung tergolong kecil, sehingga yang kapasitasnya seharusnya untuk 75 tahanan, namun sekarang tahanan yang ada disini sebanyak 158 orang,” kata Hendra saat wawancara di Polresta Bandung, Kamis (12/8).
Dikatakan Hendra, tahanan yang ada di Polresta Bandung merupakan tahanan Sat Reskrim, Sat Narkoba, serta tahanan titipan kejaksaan yang masih proses persidangan. Bahkan, lanjut Hendra, tahanan Lapas Kelas IIA Bandung pun terkadang ada yang dititipkan disini.
“Solusinya, kami titipkan tahanan tersebut pada Polsek yang ada di wilayah Polresta Bandung . Kami melihat terlebih dulu, apabila ada yang kosong maka kami titipkan ke Polsek tersebut ,” kata Hendra.
“Karena terlalu kecil, maka ada rencana untuk membangun gedung baru, mudah mudahan bisa menambah ruang kapasitas tahanan,” ujarnya.
Hendra pun mengaku, telah mengimbau kepada Kasat Reskrim, Kasat Narkoba, dan Kasat Lantas, apabila ada kasus yang tidak terlalu berat dan tidak mengakibatkan kematian yang fatal, ataupun melibatkan publik, maka selesaikan dengan cara mediasi atau restorative justice system.
“Artinya, apabila pelapor merasa haknya terpenuhi, kemudian si pelaku mengakui kesalahannya, ada penggantian, saya tugaskan agar tidak dilakukan penahanan. Pasalnya, saat ini kondisinya masih dalam pandemi Covid-19 dan kapasitas ruang tahanan pun sudah melebihi yang seharusnya,” jelas Hendra.
Hendra pun mengatakan, paska lebaran idul Fitri, sebanyak 64 tahanan dinyatakan reaktif Covid-19. Namun, pihaknya melakukan treatment, yang sehat di kirim ke Polsek-polsek semuanya dan yang reaktif tetap di Polresta.
“Upaya yang dilakukan, tiap hari ruangan disemprot disinfektan, disiplin, semua tahanan yang reaktif harus olahraga rutin, diberikan vitamin dan makannya hanya menggunakan bungkus nasi saja tanpa sendok. Sehingga kurang dari 14 hari kemudian di tes lagi dan hasilnya semuanya kembali sehat,” kata Hendra.