Ingin Promosi Manjur Lewat Media Sosial? Ini Tipsnya

Apa itu User Generated Content?

Sederhananya, UGC adalah konten yang dibuat oleh audiens yang biasanya menceritakan pengalaman atau opini mereka terhadap brand dan kemudian mereka posting di kanal media sosial pribadi. Audiens bisa saja menandai atau menyebut brand di postingan mereka atau menggunakan hashtag yang mengarah ke brand.

Jadi, diperlukan rasa peka terhadap respon audiens di media sosial dan selalu apresiasi feedback yang mereka berikan dengan membalas hingga me-repost konten yang mereka buat, tentunya sesudah izin kepada yang bersangkutan. Lewat UGC inilah engagement akan meningkat dan secara bertahap akan melahirkan pelanggan yang loyal dan tentunya berdampak terhadap penjualan brand.

4. Bekerjasama dengan Influencer

Langkah selanjutnya adalah bekerja sama untuk meningkatkan penjualan produk dengan seorang influencer atau KOL (Key Opinion Leader) yang akan mempromosikan brand kepada pengikutnya di media sosial.

Tenang saja, tidak harus bekerja sama dengan seorang makro influencer (followers lebih dari 100 ribu, Red), karena budget untuk seseorang yang sudah terkenal atau memiliki followers banyak biasanya cukup besar. Jadi bisa mulai bekerja sama dengan seorang nano influencer (followers di bawah 10 ribu, Red) atau mikro influencer (followers antara 10 ribu–100 ribu, Red) yang secara budget lebih terjangkau dan biasanya angka engagement-nya justru lebih tinggi.

Pertimbangan utama dalam memilih seorang influencer adalah apakah value yang dimiliki influencer tersebut sejalan dengan value yang ingin diberikan oleh brand dari produk. Oleh karena itu, harus secara serius melakukan riset terhadap calon influencer yang dipilih.

Saat ini ada banyak platform untuk mencari influencer, seperti, Spradz, Iconreel, Lemon dan platform-platform lainnya.

5. Bercerita

Semua orang suka bercerita. Itu jadi poin penting. Lewat media sosial ini bisa bercerita tentang produk secara detail. Mulai dari proses pembuatan, cerita di balik produk, proses pengemasan, dan seterusnya.

Jadi, caption yang ditulis di media sosial bukan melulu jualan secara langsung (hard selling) kepada audiens tapi ada cerita yang disampaikan dan akan lebih menarik audiens untuk membeli produk.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan