Pemkot Bandung Fasilitasi Vaksinasi Pelaku Usaha Hiburan di Braga, Pakai Astrazeneca

BANDUNG – Dalam rangka mempercepat proses pemberian vaksin kepada masyarakat, Pemerintah Kota Bandung kembali menggelar vaksinasi dengan menggandeng pelaku usaha hiburan yang berada di sekitar Jalan Braga Kota Bandung.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan, target penerima vaksinasi yang diselenggarakan di Braga tersebut harapannya mencapai hingga 1000 karyawan pelaku usaha hiburan maupun masyarakat umum.

“Kalau di sini kita 1000 orang targetnya,” ucapnya usai melakukan peninjauan vaksinasi, di Landmark Convention Hall, Jl. Braga, Kota Bandung, Seni (9/8).

Ema menyebutkan, jenis vaksin yang digunakan dalam pelaksanaan vaksinasi di Braga adalah Astrazeneca.

“Kalau vaksinnya tadi laporannya pakai Astrazeneca,” ujarnya.

Ema menuturkan, tidak ada alasan spesifik terkait penggunaan vaksin Astrazeneca di tempat tersebut. Pemkot Bandung selaku penyelenggara hanya menggunakan sesuai dengan stok yang tersedia. Iapun menjelaskan, stok vaksin untuk Bandung masih aman sehingga masyarakat tak perlu khawatir.

“Yang jelas dipergunakan saat ini Astrazeneca, mungkin karena stoknya, jadi yang digunakan itu. Tapi tadi kami menanyakan kepada Wakapolrestabes dan Kasdim stok masih aman, tinggal mengajak mitra lebih maksimal,” ungkapnya.

Sementara itu, President Club Bandung Candra Kirana, Stella, mengatakan alasan penggunaan vaksin Astrazeneca pada giat vaksinasi tersebut. Menurutnya, penggunaan vaksin Astrazeneca merupakan kebijakan dan penentuan langsung dari Dinas Kesehatan Kota Bandung.‎ Vaksinasi yang dilaksanakan di Braga tersebut tidak hanya untuk pelaku usaha hiburan di Braga beserta keluarganya. Warga sekitar dan masyarakat umum juga bisa mendapat vaksinasi tersebut.

“Dan pelaksanaanya satu hari dengan vaksin Astrazeneca. Kami mendapatkan dari Dinkes itu Astrazeneca,” tambahnya.

Vaksinasi di Braga Merupakan Upaya Persiapan Relaksasi

Di tempat yang sama, menurut salah satu pengusaha hiburan di Jl. Braga, Alvin Ferdian mengatakan, vaksinasi yang dilakukan adalah sebagai bentuk persiapan antisipatif. Sebab, vaksinasi bagi karyawan hiburan tersebut merupakan upaya agar lebih aman dan siap saat pemerintah memberikan relaksasi.‎

“Saya pengennya udah divaksin, sehingga kita lebih aman. Jadi persiapan kita, jika nanti relaksasi karyawan kita beserta keluarganya sudah divaksin,” ungkapnya.

“Kalau untuk prokes nanti pasti kita jalankan. Mudah-mudahan pemerintah memberikan kepercayaan kepada kita untuk bisa membuka lagi tempat kita, sektor hiburan. Selama PSBB PPKM, sektor hiburan ini merupakan yang paling terdampak. Sampai sekarang juga belum boleh buka,” tutupnya. (Snd).

Tinggalkan Balasan