BALEENDAH – Ruang isolasi yang berada di Balai Latihan Kerja (BLK) Manggahang, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, akan di pindahkan ke RSUD Soreang lama, pada pekan depan.
Koordinator Perawatan SITC-19 Balai Latihan Kerja (BLK) Baleendah, Nizar Jati Fadhilah membenarkan, bahwa pemindahan tempat isolasi akan di pindahkan ke RSUD Soreang pada Rabu (18/8).
“Sekarang masih proses pemindahan, dan barang-barang sudah diangkut sebagian. Meskipun sebagian barang sudah dipindahkan, namun masih menerima pasien Covid-19,” ungkap Nizar saat di konfirmasi melalui telepon seluler, Minggu (8/8).
Dikatakan Nizar, saat ini di RSUD Soreang belum 100 persen bisa ditempati, pasalnya masih dilakukan penataan tempat terlebih dulu.
“Sekarang masih penataan tempat tidur dan bersih-bersih ruangannya. Barang dari BLK sudah 95 persen dipindahkan, jadi tinggal 5 persen lagi, barang di BLK itu untuk operasional BLK sementara sambil nunggu pindah 100 persen ke RSUD lama,” kata Nizar.
Mekanismenya, lanjut Nizar, saat ini masih menunggu RSUD Soreang lama siap, karena baru selesai renovasi jadi belum layak untuk dihuni. Apabila sudah tidak bau cat, sudah bersih dan sudah layak, semua pasien yang baru maupun yang lama akan pindah semuanya ke RSUD Soreang lama.
“Pada Rabu pekan depan, semua pasien akan di pindah dengan menggunakan mobil ambulans beriringan,” kata Nizar.
Dikatakan Nizar, saat ini ada tiga orang pasien yang ada di BLK, sebagian sudah selesai masa isolasinya, karena, lanjut Nizar, sekarang estimasi pasien Covid-19 tanpa gejala hanya 10 hari di isolasi.
“Meski mau pindah, namun pendaftaran yang akan isolasi di BLK masih dibuka,” ujarnya.
Menurut Nizar, trennya sekarang, masyarakat udah lebih mengerti, jadi ketika satu keluarga ada yang positif Covid-19, namun pihak keluarga mampu maka dilakukan isolasi mandiri. Pasien Covid-19 langsung memisahkan diri dan diam di kamar, sehingga, banyak yang melakukan isolasi mandiri di rumah.
“Meski isolasi mandiri, masih ada paket yang dikirim dari aplikasi Pikobar yaitu paket obat isolasi mandiri dan dilakukan pemantauan oleh pihak Puskesmas setempat,” kata Nizar.
Dikatakan Nizar, pasien yang ada di BLK, kebanyakan masyarakat yang rumahnya tidak mendukung untuk isolasi mandiri, karena rumahnya padat penduduk, dalam satu keluarganya dihuni banyak orang dan tidak ada lantai dua.