Gan menegaskan, sebenarnya kafe dan restoran yang tergabung dalam AKAR sudah mematuhi peraturan, mulai dari protokol kesehatan yang sangat ketat. Seperti dibuatkannya tempat cuci tangan, penyediaan hand sanitizer, pengecekan suhu tubuh kepada pelanggan hingga jarak dan kapasitas yang dibatasi.
“Lalu pertanyaannya, untuk apa kami beli alat-alat pencegahan penyebaran covid-19 sampai mengeluarkan dana belasan juta, tapi tidak bisa dine in? Dan jam buka dibatasi,” sesal Gan.
Selain itu, untuk mendukung program vaksinisasi, pihaknya bersama seluruh karyawan kafe dan resto wajib divaksin. Bahkan sudah hampir 15.000 karyawan. (red)