Jumlah Vaksin yang Dikirim ke Daerah Tergantung Pemerintah Pusat

BANDUNG – Pemerintah pusat bakal mengirim kembali vaksin ke Provinsi Jawa Barat untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi di Bumi Pasundan itu. Rencananya pengiriman bakal dimulai pada Agustus 2021.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, bahwa banyaknya vaksin yang akan diterima tergantung dari pemerintah pusat yang berdasar pada jumlah penduduknya.

“Jadi vaksin itu kan gimana dikasihnya. Kita Jabar dikasihnya 10 juta dosis yang berarti kan untuk lima juta ya. Kalau ada yang nanya kenapa yang lain ada tiga puluh, ya lihat dulu penduduknya. Namun kalau juta-jutanya kita lebih banyak. Tapi saya tidak mempermasalahkan itu, jadi poinnya kita ini menghabiskan yang dikasih,” tutur Kang Emil-sapaan Ridwan Kamil di Kota Bandung, Rabu(28/7).

Kendati begitu, Kang Emil menuturkan, pihaknya tetap bakal meminta jatah vaksin sebanyak 3 juta dosis yang akan dikirim
pada Agustus mendatang ke pemerintah pusat. Hal ini untuk mengejar target di bulan Desember, di mana dalam satu harinya memerlukan 300 ribuan vaksinasi.

“Apalagi sekarang sudah boleh memvaksin anak-anak sekolah usia 12-17 tahun kan,” katanya.

Selain itu, ujar Emil, baik sekolah dan pesantren yang sedang tidak dipakai, rencananya akan dijadikan sebagai tempat pusat vaksinasi di Jabar. Dukungan lain seperti mengubah mobil ambulance menjadi mobil vaksinasi juga akan dilakukan.

“Karena kalau hanya mengandalkan Puskesmas, rumah sakit klinik vaksinasi kita itu hanya 60 persen. Berarti 40 harus
disumbang dari non-infrastruktur eksisting,” ujarnya.

“Jadi mudah-mudahan minimal 3 jutaan sehingga kita bisa mengejar di bulan Agustus,” pungkasnya. (Mg1)

Tinggalkan Balasan