BANDUNG – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Bandung menjelaskan fenomena suhu udara yang dirasa lebih dingin pada beberapa hari terakhir disebabkan karena pergerakan udara dingin dan kering dari Australia.
Peneliti Iklim dan Cuaca BMKG Kota Bandung Iid Mujahiddin memaparkan suhu udara dingin ini merupakan fenomena alamiah yang umum terjadi pada bulan-bulan puncak musim kemarau, yaitu pada Juli-September.
“Secara umum kondisi ini memang terjadi pada beberapa daerah lain di Jawa Barat, Khusus untuk Bandung Raya memang terasa lebih dingin dibanding hari biasanya,” jelas Iid pada Rabu (28/07).
Indonesia dikenal memiliki dua musim yakni hujan dan kemarau, pada musim kemarau seperti sekarang angin yang berhembus ke wilayah Nusantara adalah angin Australia. Angin ini populer disebut dengan istilah Angin Monsun Australia yang memiliki karakter dingin tetapi kering.
Menurut Iid pada musim kemarau angin yang dikenal juga sebagai angin pasat tenggara lebih dominan, faktor lainnya adalah karena saat ini di Australia masih musim dingin. Angin pasat tenggara yang bertiup pada belahan bumi selatan ini berbeda dengan angin Asia yang memiliki karakter lebih lembab dan uap air yang lebih banyak.
“Suplai udara di sekitar bulan Juli sampai Agustus memang masih didominasi oleh angin Australia rata-rata suhu udara mecapai 7-10°C bahkan ada yang kurang dari 10°C dan angin berhembus masih relatif kencang,” tambahnya.
Dari hasil pantauannya, suhu udara di sekitar area lokasi BMKG (Sukajadi) tercatat berada di angka 15,6°C sedangkan untuk daerah lain seperti Lembang berada di angka 15°C.
“Memang suhu udara di bulan Juli ini paling rendah dibanding bulan sebelumnya” ujar Iid.
Mengenai kapan prakiraan terjadinya hujan, ia menjelaskan bahwa dalam waktu tiga sampai empat hari ke depan kemungkinan hujan tidak akan terjadi mengingat uap air yang masih dibawah 70% per 3,5 km.
“Dua hari ke belakang memang mendung tetapi sekarang kembali terik, saya sarankan masyarakat tetap menjaga kesehatan menjaga badan mengkonsumsi makanan bernutrisi dan minum vitamin selain memang menjaga diri dari pandemi,” tambahnya.