BANDUNG – Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Barat (Jabar) menyatakan, hingga 24 Juli, jumlah masyarakat Jabar yang telah mendapat vaksinasi Covid-19 dosis pertama sebanyak 5.371.920 orang. Sedangkan untuk dosis kedua sebanyak 2.427.661 orang.
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Jabar Daud Achmad seperti dilansir dari Antara di Bandung melaporkan, per 23 Juli, total distribusi vaksin Covid-19 dari pemerintah pusat ke Jabar sebanyak 10.401.300 dosis. Sedangkan realisasi sudah mencapai 7.799.581 dosis atau 74,98 persen dari total distribusi.
”Sisa vaksin yang sekarang ada di Jabar sebanyak 2.601.719 dosis. Itu akan digunakan untuk dosis kedua. Bahkan terdapat kekurangan 342.440 dosis untuk dosis kedua ini,” terang Daud Achmad, Selasa (27/7).
Menurut Daud, untuk mempercepat cakupan vaksinasi, dilakukan juga kegiatan serbuan vaksinasi bersama TNI dan Polri. Untuk wilayah Bandung Raya dan Bodebek, sudah dilakukan pada masyarakat umum usia 18–59 tahun.
Dia mengatakan, pihaknya terus berupaya mempercepat dan memperluas cakupan vaksinasi Covid-19. Salah satunya baik dengan menggelar sentra vaksinasi maupun vaksinasi masal.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar sendiri membentuk tujuh sentra vaksinasi di enam daerah. Yakni Kabupaten Bandung, Kabupaten Bekasi, Kota Cimahi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Garut, dan Kabupaten Bogor.
”Sentra Vaksinasi BPBD akan berlangsung selama dua bulan. Target di setiap sentra vaksinasi mencapai 56.000 orang. Dengan adanya sentra vaksinasi, diharapkan vaksinasi di Jabar dapat dipercepat,” kata Daud.
Selain itu, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Jabar menemukan korelasi antara cakupan vaksinasi Covid-19 dan kasus kematian. Semakin tinggi cakupan vaksinasi, tingkat kematian akibat Covid-19 semakin rendah.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menuturkan, korelasi itu berdasar laporan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar dan Pikobar (Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar) pada 23 Juli dan telah dipresentasikan ke Menko Marves, Sabtu (24/7).
”Kota Bandung dan Kota Cirebon cakupan vaksinasinya tertinggi, jumlah kasus kematian terendah. Sedangkan, Kabupaten Karawang, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Garut, Kabupaten Indramayu, dan Kota Tasikmalaya, cakupan vaksinasinya terendah, jumlah kasus kematian tertinggi,” kata Ridwan Kamil. (jawapos.com)