BANDUNG – Kebutuhan vaksin di Jawa Barat terbilang besar. 33,5 juta dosis vaksin diperlukan untuk warga Jabar agar memiliki imun kuat.
Wakill Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, jumlah itu sudah sesuai dengan anjuran pemerintah pusat. Artinya kebutuhan vaksin adalah 80 persen dari jumlah penduduk untuk mencapai Herd Immunity (Kekebalan Kelompok)
Jumlah tersebut adalah untuk dosis vaksin pertama. Bila satu orang harus mendapat dua kali dosis, maka Jabar membutuhkan 75 dosis. Sementara itu, Jabar baru menerima delapan juta dosis dari pemerinrah pusat.
‘’Jawa Barat terendah dalam realisasi vaksin. Dengan jumlah penduduknya sekitar 50 juta jiwa, maka yang dibutuhkan sekitar 80 persen,’’kata UU dalam keteranngannya, Minggu, (18/7).
“Sementara vaksin yang kami terima baru delapan juta dosis, dan yang delapan juta ini sudah disebar ke bupati/ walikota, ke 27 kota kabupaten,” tambah Dia.
UU menuturkan, selama ini pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah menggelar pusat vaksinisasi dibeberapa tempat. Belum lagi, kegiatan vaksinasi yang dilaksanakan di tingkat pemerintah desa/ kelurahan.
“Jadi kalau memang di bandingkan dengan provinsi- provinsi lain yang jumlah penduduknya tidak sebanyak Jawa Barat ya bisa saja kita terendah,” katanya.
Uu optimis target Herd Immunity dapat dicapai di bulan Desember, atau akhir tahun ini. Terlebih, pemerintah pusat sudah berkomitmen akan terus melaksanakan vaksin secara bertahap.
“Pak Panglima TNI dan pak Kapolri waktu kunjungan ke Jawa Barat dia bilang akan membantu penyelenggaraan vaksin di Jawa Barat setelah selesai vaksin di DKI Jakarta. Vaksin DKI Jakarta katanya selesai akhir bulan Juni ini, jadi nanti nakes dan lainnya akan dibantu. Jadi kami optikis akan sesuai apanyang diharapkan,” tutur Uu. (red)