JAKARTA – Ekonom senior Faisal Basri turut mengkritik pemerintah yang hingga kini masih membuka lebar pintu masuk untuk tenaga kerja asing (TKA) ke Indonesia. Padahal, Indonesia masih menangani pandemi yang belum usai –malah meningkat belakangan ini. Situasi ekonomi negarapun masih drop, banyak masyarakat terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK).
”Di tengah pandemi, kita masih welcome sekali terhadap pekerja China,” ujarnya dalam diskusi Indef kemarin (16/7).
Faisal merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan jumlah pengunjung asing yang masuk lewat Bandara Sam Ratulangi, Manado, jauh lebih banyak. Justru, pengunjung asing yang melalui Bandara Ngurah Rai, Badung, hanya sedikit.
”Kita biarkan ini? Pemerintah China bereaksi kemarin. Dia bilang ya dibolehkan sama pemerintah Indonesia gitu, oke-oke aja. Jadi, di mana ini sense of crisis-nya?” tegasnya, seperti dikutip dari Jawapos.
Jumlah pengunjung asing yang melalui Bandara Sam Ratulangi tercatat 433 orang pada Januari 2021, Februari 1.027 orang, Maret 2.513 orang, April 2.685 orang, dan Mei 1.015 orang.
Sementara itu, yang melalui Bandara Ngurah Rai untuk Januari 2 orang, Februari 12 orang, Maret 3 orang, April 9 orang, dan Mei 8 orang.
Banyaknya kunjungan ke Bandara Sam Ratulangi itu, duganya, menjadi celah bagi TKA masuk ke Indonesia di tengah PPKM darurat.
”Apakah di tengah pandemi kita masih memberhalakan investasi? Padahal, kita juga tidak dapat apa-apa. Speechless saya lihat data-data ini,” tuturnya.