JAKARTA – Sekjen Komite Olimpiade Indonesia Ferry Kono memastikan jadwal keberangkatan Kontingen Indonesia ke Olimpiade Tokyo, Jepang, belum ada perubahan.
Nantinya, akan ada lima kelompok penerbangan dari Indonesia menuju Jepang. Menurut Ferry, tim cabor bulu tangkis menjadi yang pertama terbang ke Negeri Sakura.
Pasalnya, mereka akan lebih dulu melakukan training camp di Kumamoto, Jepang pada 8 Juli.
“Kemudian disusul oleh advance team pada 15 Juli. Kelompok selanjutnya terbang 17 Juli dengan berisi kontingen dari cabor panahan, menembak, rowing, surfing, angkat besi, serta renang,” tuturnya dalam jumpa pers virtual, Rabu (7/7).
Untuk kelompok keempat yang terbang ke Jepang ialah Ketua NOC Indonesia, Chef de Mission (CdM) dengan seluruh timnya pada 20 Juli.
Kelompok terakhir, ada cabor atletik yang akan terbang pada 24 Juli. Pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 sendiri dilaksanakan pada 23 Juli.
“Terkait pemberangkatan, semuanya masih on schedule, tak ada perubahan,” imbuhnya.
Namun demikian, ada kabar buruk terkait persiapan Indonesia sebelum terbang ke Tokyo.
Sebab, Pemerintah Jepang telah menetapkan Indonesia masuk dalam Grup 1, yakni negara dengan risiko penyebaran Covid-19 tinggi.
Kenyataan tersebut tak mengenakkan bagi kontingen Indonesia nantinya. Meskipun sebelumnya masuk dalam Grup 2, penyebaran yang tinggi dalam sepekan terakhir membuat status Indonesia berubah masuk Grup 1 per Rabu.
Ferry memaparkan, dengan perubahan status tersebut, Kontingen Indonesia dipastikan sedikit tidak nyaman nantinya.
Sebab, seluruh Kontingen Indonesia yang berangkat ke Olimpiade Tokyo 2020 wajib menjalani tes Covid-19 dalam kurun waktu 14 hari beruntun.
“Tujuh tes akan digelar seminggu menjelang keberangkatan ke Jepang. Sisanya akan dilakukan di tujuh hari pertama saat sudah berada di sana,” terangnya.
Selain Indonesia, negara seperti India, Kirgistan, Afghanistan, Nepal, Pakistan, Maladewa, Sri Lanka, dan Zambia juga masuk dalam kategori Grup 1 ini. (dkk/jpnn)