CIMAHI – Satu tahun lebih selama pandemi Covid-19 menghajar, daya beli masyarakat pada gas elpiji 3 kg di Kota Cimahi cenderung berkurang.
Kepala Dinas Perdagangan UMKM Koperasi dan Perindustrian (Disdagkoperin) Kota Cimahi, Dadan Darmawan mengatakan, berdasarkan informasi dari Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Kota Cimahi, stok gas elpiji 3 kg masih banyak dan tidak habis penjual.
“Jadi ada stok terus tiap harinya. Jadi penjualannya agak menurun, menurut kondisi di lapangannya seperti itu,” ujar Dadan saat dihubungi, Kamis (1/7).
Kalau di agen sama pangkalan habis, tapi agak lambat perputarannya,” tambahnya.
Menurutnya, melimpahnya stok elpiji tersebut karena memungkinkan pada usaha mikro yang daya belinya tengah menurun.
Adapun kuota gas elpiji ukuran 3 kg di Kota Cimahi ini tercatat ada sebanyak 6.530.004 tabung atau per bulannya mencapai yakni 544.167 tabung.
Dalam Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (Permen ESDM) Nomor 21 Tahun 2007 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga Elpiji Tabung 3 Kilogram, gas bersubsidi itu disalurkan Pertamina melalui agen dan pangkalan.
“Berdasarkan laporan Hiswana Migas, sejauh ini penyalurannya lancar Alhamdulilah. Tiap agen Cimahi di pengisian SPBE tidak ada yang outstanding,” katanya.
“Outstanding itu ngga bisa narik, karena nggak ada tabung kosong, karena di pangkalannya stoknya banyak,” tuturnya.
Untuk pengawasan di lapangan terkait stok dan harga elpiji 3 kg, pihaknya akan berkoordinasi dengan Hiswana Migas. (Mg5)