CICALENGKA – Pandemi virus Covid-19 belum usai, bahkan penyebaran di Tanah Air saat ini tengah terjadi lonjakan di beberapa daerah.
Terkait hal itu, Desa Waluya, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung maksimalkan penanganan Covid-19 hingga proses pemakaman pasien positif.
Kepala Desa Waluya, Aa Suryana mengatakan, dalam penanganan Covid-19, ia bersama pihaknya mengajak warga lakukan pelatihan.
“Kita berinisiatif bikin pelatihan penanganan Covid-19, jadi bukan hanya edukasi prokes (protokol kesehatan) tapi sampai proses pemakaman kita pelatihan,” kata Aa kepada Jabar Ekspres di kediamannya, Kamis (30/6).
Menurutnya, jika hanya mengandalkan tenaga kesehatan khawatir ketika pihak puskesmas atau rumah sakit butuh waktu untuk memakamkan karena banyak pasien Covid-19, warga Desa Waluya sudah mandiri.
“Kasian juga kalau terus mengandalkan nakes (tenaga kesehatan) mereka terbatas dan tenaganya juga terbatas,” ujarnya.
Aa menerangkan, pelatihan proses pemakaman pasien positif Covid-19 dipelajari melalui video YouTube.
“Tentu kita tetap hati-hati kalau sampai praktek beneran, prokes diperketat seperti APD (Alat Perlindungan Diri), semprot disinfektan dan gak usah banyak orang,” pungkasnya.
Ia mengaku, pelatihan proses pemakaman pasien positif Covid-19 di Desa Waluya mendapat respons baik oleh warga.
“Awalnya perangkat desa, anggota BPD (Badan Permusyawaratan Desa), kemudian tokoh-tokoh dan organisasi yang awal pelatihan, sekarang banyak warga ikut jadi sukarelawan,” imbuh Aa.
Dalam pemaparannya, Aa menuturkan, walaupun mengadakan pelatihan proses pemakaman pasien positif Covid-19, bukan berarti pihak desa ingin ada warganya yang meninggal.
Namun lanjut Aa, hal itu dilakukan sebagai antisipasi agar ketika ada warga yang perlu dimakamkan dalam kondisi meninggal oleh Covid-19, tidak perlu berkegantungan oleh tenaga kesehatan.
“Supaya sanak keluarga juga bisa berikan perawatan terakhir dengan kasih sayang dalam proses pemakaman, karena sudah mempunyai bekal,” tutupnya. (mg6)