Gubernur Jabar Ridwan Kamil Terima Donasi 25 Ribu Botol Rhea Health Tone untuk Penanganan Covid-19

BANDUNG – Peningkatan kasus Covid-19 di Jawa Barat, terutama setelah libur panjang, membuat berbagai pihak kewalahan. Tingkat keterisian di rumah sakit atau Bed Occupancy Rate Jabar mencapai 88,5 persen, sementara Bandung sudah melampaui 90 persen. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Jabar berusaha memaksimalkan penanganan dengan berbahai upaya, seperti memperketat PPKM, penerapan protokol kesehatan, penambahan ruang isolasi, percepatan vaksinasi, hingga menyediakan suplemen tambahan untuk pengobatan Covid-19.

Dalam rangka membantu penanganan Covid-19 di Jawa Barat, Rhea Health Tone (RHT), suplemen yang dapat digunakan sebagai terapi tambahan untuk mempercepat penyembuhan pasien yang terpapar Corona, secara resmi memberikan donasi berupa 25 ribu botol RHT kepada Pemerintah Provinsi Jabar.

Sebelumnya, RHT telah didistribusikan lewat program PUSPA (Puskesmas Terpadu dan Juara) dan dibagikan kepada tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas.

Pabrik RHT berlokasi di Armenia. Di negara tersebut, organisasi kesehatan setempat telah merekomendasikan RHT sebagai terapi tambahan penyembuhan pasien COVID-19.

Pihak RHT mengklaim, berdasarkan testimoni, pasien berhasil sembuh dari Covid-19 setelah mendapat perawatan tambahan menggunakan suplemen RHT, dengan tetap mengonsumsi obat utama dari dokter. Namun, penggunanya merasakan manfaat seperti penyembuhan yang lebih cepat dibanding tidak mengonsumsi RHT. Hal tersebut juga telah dibuktikan dengan penelitian terhadap pasien di Wisma Atlet.

“Rhea Health Tone diharapkan bisa membantu mempercepat penyembuhan pasien covid-19 dan mengurangi komplikasi yang mungkin terjadi,”ujar Prof Haig Babikian, scientist dan inventor Rhea Health Tone dalam Video Conference Penyerahan Donasi Rhea Health Tone (RHT) untuk Penanganan Covid-19 di Jabar yang diselenggarakan secara daring pada Rabu, 23 Juni 2021.

Sementara itu, RHT saat ini tengah menjalani clinical trial untuk pengobatan. Clinical trial tersebut dipimpin oleh Prof Keri Lestari, bekerjasama dengan Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, RS Wisma Atlet, dan BPOM. Clinical trial juga dilakukan di RS Persahabatan, dengan dipimpin dr. Elina Burhan.

Rencananya, mulai September Rhea Health Tone juga akan dibuat di Indonesia, bekerjasama dengan salah satu perusahaan farmasi di Jawa Barat. Sebelumnya, produk ini telah terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia sejak April 2020 silam.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan