JAKARTA – Sutradara dan produser film animasi Nussa dan Rara, Angga Sasongko menanggapi tuduhan miring dari Eko Kuntadhi yang menilai film Nussa mempromosikan radikalisasi.
Angga Sasongko mengatakan, dirinya telah mengajak Eko Kuntadhi untuk sama-sama menonton film tersebut. Namun Eko tidak merespon.
“Ah bacot. Bukti enggak ada, diajak nonton enggak berani datang. Tapi ya sudah, saya enggak mau menghambat penghasilan Anda dengan menggoreng-goreng isu identitas dan polarisasi. Monggo dilanjut sampai kapalan,” cuit Angga Sasongko di akun Twitter-nya.
Dia menyebut Eko Kuntadhi ayam sayur yang hanya berani di media sosial. Tapi takut diajak debat.
“Ah elo ayam sayur, Eko. Diajak nonton dan diskusi langsung sama gue, enggak nongol hidung lo. Mengkonfirmasi untuk tidak datang. Ayam sayur kayak lo cuma berani sembunyi di balik jempol. Enggak cukup punya nyali dan intelektualitas buat berdebat,” tulis Angga.
Ia menjelaskan, undangan sudah diberikan kepada Eko untuk menonton film kartun ini. Tapi Eko menolak dengan alasan film ini kerja bareng dengan pendakwah Felix Siauw.
“Saya orang yang terbuka dan respect dengan sikap berseberangan, saling tidak sepakat dan berbeda pendapat. Itu indahnya demokrasi,” cuit-nya.
Angga bilang, film adalah ide. Yang tidak sependapat karena belum menonton, silahkan nonton dan beri masukan.
“Tapi kalau ruangnya ogah dimanfaatkan lalu beraninya bersembunyi di balik jempol, ya ayam sayur,” kata Angga.
Sebelumnya, Eko Kuntadhi menilai film itu mempromosikan budaya Timur Tengah. Dia menyoroti pakaian yang dipakai Nussa dalam film itu. Eko Kuntadhi bilang, pakaian itu bukan ciri khas anak-anak Indonesia dan mengaitkannya dengan radikalisme dan Taliban. (Fin.co.id).