Keutamaan Salat Ashar

Dalam hadits yang lain Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam telah bersabda, “Ingatlah, aku akan memberitahukan kepada kalian tentang amalan yang dapat memasukan kalian ke dalam surga, yaitu: memukul dengan pedang (berjihad fi sabilillah); menghormati tamu, memelihara waktu-waktu shalat (menjalankan shalat di awal waktunya), menyempurnakan bersuci di malam yang dingin sekali, dan memberi makanan yang disukainya (kepada orang-orang yang lapar).” (HR. Ibnu Asakir).

Salah satu yang akan mengantarkan kita ke surga-Nya, adalah dengan mementingkan waktu-waktu shalat ialah mengerjakan shalat-shalat fardhu pada permulaan waktunya, sebab amal yang paling utama ialah mengerjakan shalat di permulaan waktunya.

Adapun melewatkan shalat sehingga keluar dari waktunya, ataupun mengundurkan sebagian daripadanya di luar waktunya, ada sebagian pendapat masuk dalam hukum haram dan berdosa.

Shalat fardhu ada lima yaitu, Zuhur, ‘Asyar, Magrib, ‘Isya dan Subuh. Kelima shalat ini tidak boleh ditinggalkan sama sekali pada masa kapan pun, selagi seseorang itu sempurna akal dan pikirannya. Sekalipun sudah tua, dalam kondisi lemah dan sakit. Adapun shalat wustha , sebagaimana yang ditujukan oleh sebuah hadits shahih, ialah shalat ‘ashar. Allah Swt. telah menyebutkan shalat ini karena kelebihan dan keutamaannya, sedang perkaranya pun sudah dikenal dan masyhur di kalangan Islam, hingga sampai kepada penyebab turunnya keringanan pada shalat khauf (shalat ketika dalam bahaya).

Dalam suatu kisah, tatkala kaum muslimin sedang giat berjuang bersama Rasulullah Saw. dalam salah satu ghazwahnya (peperangan yang diikuti Nabi Saw.), Rasulullah saw. telah melaksanakan shalat zhuhur bersama para pejuang Muslimin dengan cara seperti biasa, sedang kaum musyrikin berada di dekat tempat itu seraya memperhatikan perbuatan kaum Muslimin. Ketika mereka telah selesai menunaikan salatnya, berkatalah sebagian kaum musyrikin kepada sebagian lainnya, “Kita harus menyerang mereka, ketika mereka sedang shalat, niscaya kita akan menguasai mereka”. Yang lain berkata pula, “Sesudah ini, mereka akan shalat lagi, suatu shalat yang lebih mereka utamakan daripada nenek moyang dan anak-cucu mereka, yakni shalat ‘ ashar “. Pada masa itulah Malaikat Jibril turun kepada Rasulullah Saw. membawa petunjuk tentang shalat khauf. Jadi betapa besar kelebihan shalat ‘ashar ini, sehingga dikenal oleh kaum musyrikin sekalipun.

Tinggalkan Balasan