NGAMPRAH – Sebanyak 188 sekolah tingkat SMP baik negeri maupun swasta yang ada di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) hingga saat ini belum melaksanakan simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Padahal daerah lain seperti Kota Cimahi sudah melaksanakan simulasi PTM menjelang pelaksanaan PTM pada 19 Juli mendatang sesuai arahan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Alasan 188 SMP di KBB itu belum melaksanakan simulasi PTM yakni perkembangan kasus positif Covid-19 yang tak terkendali. Selain itu saat ini KBB berada di zona merah penyebaran Covid-19.
“Awalnya kita agendakan dari dua minggu lalu tapi belum terealisasi. Rencananya pekan depan kita ajukan lagi untuk pelaksanaan simulasi PTM,” ujar Kepala Bidang SMP, Dinas Pendidikan (Disdik) KBB, Asep Nirwan kepada wartawan, Senin (14/6).
Dia menjelaskan, ada tiga unsur yang semuanya harus sepakat ketika akan menjalankan simulasi PTM. Yakni pemda melalui gugus tugas, Disdik, mencakup sekolah, guru, siswa, dan sarana prasarana, serta masyarakat terdiri dari orangtua siswa dan pihak komite.
“Ketika ada salah satu unsur dari tiga elemen tersebut tidak siap atau menyatakan keberatan, maka PTM tidak bisa dilaksanakan,” terangnya.
Namun sejauh ini, lanjut dia, sebanyak 188 SMP baik swasta dan negeri di KBB sudah siap dari segi sarana dan prasarana pendukung untuk mencegah penyebaran Covid-19.
“Kalau sarpras (sarana prasarana) pendukung seperti untuk cuci tangan sudah siap. Hanya kalau untuk syarat satu kelas satu toilet itu agak berat. Termasuk mekanisme pemberian masker ke siswa yang tidak boleh dilakukan di sekolah,” terangnya.
Jika simulasi jadi dilakukan, rencananya akan dilakukan di satu SMP pada setiap kecamatan. Kapasitas kelas juga tidak akan lebih dari 20 siswa dan pembelajaran sehari hanya dua jam agar tidak terjadi kerumunan antara siswa yang datang dan pulang.
“Kita siapkan skema simulasi yang sesuai prokes agar aman dan tidak muncul kasus,” pungkasnya. (mg6)
