DEPOK – Protes yang dilayangkan Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Kota Depok akirnya direspon Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat (Jabar).
Dalam tuntutannya, DKR meminta agar Disdik Jabar menggunakan diskresinya untuk membantu anak-anak dari keluarga tidak mampu dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA/SMK Kota Depok melalui jalur Keluar Ekonomi Tidak Mampu (KETM).
Hal itu langsung ditanggapi oleh Disdik Jabar yang kemudian kan ditindaklanjuti lewat inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah SMA/SMK Negeri se-Kota Depok.
“Sidak Kadisdik Jabar ke Kota Depok telah menjadi harapan karena dalam pernyataanya Kadisdik meminta agar para kepala SMA SMK Negeri untuk memprioritaskan penerimaan siswa miskin,” kata Ketua DKR Kota Depok, Roy Pangharapan kepada Jabar Ekspres, Sabtu (12/6).
DKR berharap Disdik Jabar juga terus memantau pelaksanaan PPDB jalur KETM, guna memastikan seluruh SMA/SMK Negeri benar-benar menjalankan perintah Disdik.
“Alhamdulillah DKR menyambut baik, keinginan Kadisdik Jabar untuk memprioritaskan siswa miskin. Untuk itu Kepala Dinas harus terus memantau pelaksanaannya dan bersedia menerima laporan masyarakat,” papar Roy.
Roy mengaku perjuangan DKR agar calon peserta didik melalui jalur KETM dapat diakomodir oleh sekolah negeri disebabkan pada kenyataannya siswa miskin dipersulit akses masuk ke sekolah negeri.
“Di lapangan, PPDB melalui jalur KETM ini sangat sulit diwujudkan. Itu sebabnya, DKR mencoba mendampingi para calon murid dari keluarga tak mampu ini agar mereka bisa diterima,” jelasnya.
“Kami sebelumnya menerima pengaduan dari keluarga para relawan dan kader DKR dari keluarga tak mampu yang anaknya tidak masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Mereka mengaku kesulitan untuk daftar ke sekolah negeri,” urainya.
Untuk itu, kata dia, DKR akan terus memantau pelaksanaan perintah Kepala Dinas. Pihaknya juga membuka laporan pengaduan masyarakat terkait kasus serupa.
“Tentu semuanya tangggung jawab kami. Utamanya dari para relawan kami. Sebab, bagaimana bisa membantu orang lain di saat anaknya sendiri tidak bisa bersekolah,” pungkasnya. (Hrs)