JAKARTA – Lembaga Riset Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) mencatat, sekitar 20 persen keluarga miskin di wilayah metropolitan belum pernah menerimanya bantuan sosial (bansos). Baik pemerintah pusat maupun daerah selama masa pandemi Covid-19.
Kesimpulan itu diambil dari hasil survei yang dilakukan lembaganya terhadap 1.013 kepala keluarga miskin secara tatap muka di lima wilayah aglomerasi utama di Indonesia.
Wilayah itu adalah, Jakarta Raya (Jabodetabek), Semarang Raya, Surabaya Raya, Medan Raya dan Makassar Raya pada awal 2021.
Dengan responden seluruhnya adalah keluarga miskin yang berlokasi di 5 wilayah aglomerasi utama, seharusnya tidak sulit untuk diidentifikasi dan dijangkau.
”Tingkat exclusion error sebesar 20 persen ini sangat mengkhawatirkan,” kata Direktur IDEAS, Yusuf Wibisono, Jumat (11/6/2021).
Menurut Yusuf, celah exclusion error sebesar 20 persen ini tidak mampu ditutup seluruhnya oleh bansos dari sumber selain pemerintah.
Dari 20 persen responden yang tidak tercakup oleh bansos dari pemerintah, hanya 6,8 persen saja yang mampu ditutup oleh bantuan dari institusi non pemerintah dan lingkungan terdekat.
“Sedangkan 13,2 persen sisanya sama sekali tidak pernah menerima bansos apapun di masa pandemi,” ujarnya.
Untuk itu, kata Yusuf, pemerintah harus memperbaiki sistem penyaluran bansos secepatnya.
Beban berat yang dihadapi keluarga miskin di masa pandemi telah menyentuh kebutuhan paling dasar, yaitu pangan.
“Penyaluran bansos yang tidak tepat sasaran dan lamban di tengah krisis adalah amat memprihatinkan,” pungkasnya. (Fin.co.id)