BANDUNG – Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung Dudy Prayudi, mengatakan pada hasil rapat kerja DPRD Kota Bandung terkait Kerjasama TPPAS Legok Nangka bahwa Kota Bandung sepakat pembuangan sampah per harinya menjadi 800 ton.
“Kota Bandung untuk pasokan sampah itu awalnya dari 1200 (ton) menjadi 800 (ton). Karena kita memang mempunyai rencana kerjasama yang dulu pernah ada dan akan dilanjutkan lagi,” ujarnya di Gedung DPRD Kota Bandung, Jl. Sukabumi No. 30, Selasa (8/6).
Dudy menambahkan dua tahun mendatang kerjasama dengan TPA Sarimukti akan berakhir.
“Jadi kan yang di Sarimukti itu berakhir di 2023. Setelah berakhir di 2023 kita harus mencari TPA baru, nah TPA barunya kita sudah persiapkan di Legok Nangka,” katanya.
“Sekarang ini kita sedang melakukan proses pelelangan dengan KPBU (Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha),” sambung Dudy.
Dudy berharap pada awal 2024 ketika kerjasama dengan TPA Sarimukti sudah berakhir, TPA Legok Nangka sudah siap.
“Ketika kita sudah tidak boleh kita membuang ke situ (TPA Sarimukti), mudah-mudahan TPA Legok Nangka sudah siap, jadi tidak ada masa kita untuk mencari tpa baru,” harapnya.
Di samping itu, untuk alternatif lain selain TPA Legok Nangka, pihak dari DLHK mengaku belum mendapatkannya, karena hal itu dirasa cukup sulit.
“Belum ada karena Kota Bandung itu cukup sulit ya, untuk (cari) lahan TPA,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi A DPRD Kota Bandung, Rizal Khairul berharap dengan adanya kerjasama tersebut Kota Bandung bisa menyelesaikan persoalan sampah.
“Karena kapasitas (TPA Sarimukti) sudah tidak memungkinkan kapasitasnya, bahkan habisnya itu awal 2023,” ujarnya.
Rizal menambahkan tumpukan sampah di TPA Sarimukti sudah diluar kapasitas, sekarang tinggi tumpukan sampahnya sudah mencapai 50 meter.
“Jadi kita pindah ke Legok Nangka sehingga hal ini bisa teratasi sesuai dengan wilayah masing masing yang digagas oleh pak Wali Kota,” tutupnya. (MG8)